Usus buntu selalu dikaitkan dengan sebuah penyakit. Faktanya tidak begitu. Usus buntu sebenarnya adalah organ yang ada di dalam tubuh. Setiap orang pasti memiliki usus buntu di dalam tubuhnya. Namun, saat usus buntu mengalami peradangan barulah menjadi sebuah penyakit.
Peradangan usus buntu disebut juga apendisitis. Jika Anda merasakan nyeri di bagian perut bagian kanan, perlu Anda waspadai karena bisa saja usus buntu Anda sedang meradang.
Banyak informasi yang keliru seputar usus buntu. Banyak orang mengatakan bahwa biji cabai atau biji jambu yang termakan akan menyumbat usus buntu. Padahal tidak seperti itu. Biji cabai atau jambu ukurannya terlalu kecil, sehingga kecil kemungkinan bisa menyumbat usus buntu.
Informasi keliru lainnya adalah bahwa usus buntu tidak ada fungsinya. Informasi tersebut salah. Penelitian yang menunjukkan usus buntu kemungkinan berperan sebagai rumah perlindungan bakteri baik.
Anda perlu mengetahui fakta yang berhubungan dengan usus buntu. Memang, peradangan usus buntu tergolong penyakit yang tidak berbahaya. Tapi, jangan disepelekan. Kenali gejala peradangan usus buntu agar penyakit tidak semakin parah.
Gejala Usus Buntu
Peradangan pada usus buntu bisa menyebabkan sakit luar biasa pada bagian perut. Nyeri yang dirasakan dapat berawal dari pusar, kemudian bergerak ke bagian kanan bawah perut. Kebanyakan orang yang menderita usus buntu hanya bisa berbaring di kasur seharian. Para penderita tidak bisa duduk apalagi berdiri. Gejala-gejalanya adalah seperti berikut,
- Perut Kembung
Penderita usus buntu sering merasakan perut kembung. Tidak bisa membuang gas menjadi penyebab kembung. Gas yang tertumpuk harusnya dikeluarkan, namun karena ada gangguan pada usus buntu gas sulit dikeluarkan.
- Sembelit atau Diare
Kondisi usus yang terganggu menyebabkan gangguan pada proses pencernaan. Sulit membuang kotoran hingga diare adalah akibat dari terganggunya kerja usus.
- Mual dan Muntah
Gas yang tidak bisa dikeluarkan, akan naik ke bagian atas tubuh. Jika gas sudah naik, penderita dengan mudah merasakan mual yang memicu seseorang muntah.
- Kehilangan Nafsu Makan
Perut yang tidak nyaman membuat nafsu makan hilang. Keinginan untuk mengkonsumsi makanan atau minuman akan hilang. Makanan atau minuman sulit dicerna, pencernaan terganggu.
- Demam
Gejala demam disebabkan kurangnya asupan gizi. Karena hilang nafus makan, kerja tubuh juga akan menurun. Tubuh akan naik suhunya, menjadi peringatan bahwa tubuh kekurangan nutrisi.
Penyebab Usus Buntu
Penyebab apendisitis belum diketahui secara pasti. Bakteri, biasanya menjadi penyebab utama. Bakteri berkembang dan menginfeksi usus buntu. Bakteri berkembang biak dengan cepat sehingga membuat usus buntu meradang, bengkak, hingga bernanah. Usus buntu bisa disebabkan oleh faktor lainnya, seperti :
- Pada anak, usus buntu biasa disebabkan oleh batu apandiks. Batu apendiks terbentuk karena terdapat endapan di dalam usus buntu.
- Penyumbatan Kotoran
Kebiasaan menahan kotoran terlalu lama, menjadi penyebab kotoran tersumbat. Parahnya lagi, kebiasaan buruk ini bisa menimbulkan parasit pada tubuh.
- Cacing Perut
Keberadaan cacing pada perut bisa disebabkan oleh konsumsi makanan dan minuman yang tidak bersih. Kuman dalam makanan bisa menginfeksi usus.
- Cedera Pada Perut
Saluran pencernaan terluka atau iritasi pada jangka waktu lama bisa menyebabkan usus buntu.
- Tumor
Jika Anda memiliki tumor dalam tubuh, waspadai timbulnya usus buntu. Tumor ini bisa menghambat kerja usus.
Diagnosis
Diagnosis penyakit ini dimulai dengan berkonsultasi dengan dokter. Jika keluhan dirasa sudah mengarah pada apendisitis, dokter akan melakukan pemeriksaan. Pemeriksaan tersebut bertujuan untuk menilai rasa nyeri. Dokter akan menekan area yang terasa nyeri. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Jika timbul tanda-tanda pada fisik yang sesuai dengan diagnosis usus buntu, maka akan dilakukan pemeriksaan lanjutan.
- Tanda Rovsing : nyeri perut dibagian kanan bawah saat ditekan pada perut bagian kiri bawah
- Tanda Psoas : nyeri perut kanan bawah ketika tungkai bawah diarahkan ke belakang
- Tanda Obturator : nyeri perut kanan bawah ketika tungkai bawah diputar ke arah dalam
- Tanda Dunphy : peningkatan nyeri yang dirasakan ketika pasien batuk.
Guna memastikan lebih lanjut, dokter akan melakukan beberapa tes.
- Tes Darah
Dilakukan untuk mengecek jumlah sel darah putih. Sel darah putih digunakan untuk menandakan adanya infeksi.
- Tes Urin
Memastikan bahwa penyakit yang diderita memang usus buntu. Pemeriksaan urin bisa digunakan untuk mengecek penyakit lain, seperti infeksi saluran kemih atau batu ginjal.
- USG atau CT Scan
Memastikan bahwa penyakit yang diderita memang usus buntu, dilihat dari hasil tes USG dan CT Scan.
Pengobatan Usus Buntu
Kasus Berat
Operasi usus buntu adalah satu-satunya jalan untuk mengobati usus buntu, benarkah? Benar, jika usus buntu yang dirasakan sudah sangat parah. Jika tidak segera diobati, usus buntu yang meradang bisa mengalami komplikasi seperti muncul nanah, cairan, atau terbentuknya lubang kecil di usus buntu. Operasi pengangakatan usus buntu biasa disebut apendektomi.
Terdapat dua cara dalam melakukan apendektomi, yaitu secara laparoskopi dan bedah. Laparoskopi adalah operasi lubang kunci, sedangkan cara kedua adalah bedah terbuka atau laparotomi. Perbedaan terdapat pada teknis operasi.
Laparoskopi dilakukan dengan membuat beberapa sayatan kecil sebesar lubang kunci pada perut, untuk memasukkan alat bedah khusus yang dilengkapi kamera. Kelebihan operasi ini adalah waktu pemulihannya yang lebih cepat.
Sementara operasi dengan bedah terbuka dilakukan dengan cara membedah perut bagian kanan bawah pasien sepanjang 5-10 sentimeter, lalu usus buntu diangkat. Bedah terbuka ini sangat dianjurkan untuk kasus usus buntu, jika infeksi telah menyebar ke luar usus buntu, atau jika usus buntu sudah bernanah (abses).
Biaya bedah usus buntu bervariasi. Mulai dari Rp 8 juta hingga Rp 50 juta, tergantung dari rumah sakit dan teknik operasinya. Laparoskopi sudah pasti lebih mahal daripada bedah terbuka. Jika usus buntu terjadi di Singapura, biayanya bisa memakan Rp 250 juta. Maka itu, pastikan asuransi kesehatan Anda sesuai tagihan (cek artikel kami tentang kriteria asuransi yang harus diperhatikan). Juga, pastikan asuransi Anda tidak mengecualikan usus buntu di tahun pertama, jika Anda baru membeli asuransi.
2. Kasus Ringan
Mengobati usus buntu tidak harus dengan operasi. Penderita ususu buntu ringan, dianjurkan untuk meminum obat untuk meredakan rasa sakit. Obat dan minuman yang berasal dari tumbuhan dapat menjadi pilihan.
- Mengonsumsi Antibiotik
Antibiotik bisa digunakan secara efektif untuk menangani sekitar 63 persen kasus radang usus buntu ringan tanpa memerlukan operasi.
- Mengonsumsi Jahe
Mengapa jahe dapat meredakan radang usus buntu? Hal ini dikarenakan jahe kaya akan anti-inflamasi alami yang dapat membantu mengurangi peradangan dan nyeri perut. Jahe juga efektif untuk meredakan gejala radang usus buntu, seperti muntah dan mual.
- Mengonsumsi Bawang Putih
Sama halnya dengan jahe, bawang putih juga memiliki kandungan anti inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan dan nyeri perut.
Cara Mencegah Apendisitis
- Mengonsumsi Makanan dengan Tinggi Serat
Sembelit dapat berkontribusi pada radang usus buntu. Kamu bisa memakan makanan yang tinggi akan serat, seperti mentimun, kacang, tomat, dan wortel.
- Air Putih
Rajin meminum air putih agar pembuangan kotoran bisa lancar. Minum air putih setidaknya 8 gelas per hari.
- Konsultasi Dokter
Bagi Anda yang mempunyai cedera traumatis atau tumor di perut, usahakan rajin berkonsultasi ke dokter.