- Kenali Apa Itu Kanker Prostat
- Gejala Kanker Prostat
- Langkah Melakukan Diagnosa
- Faktor Munculnya Kanker Prostat
- Dampak Besar Akibat Kanker Prostat
- Pengobatan dan Perawatan
- Mengatasi Kanker Prostat dengan Bahan Alami
- Kanker Prostat Bisa Menyerang Usia Muda
- Sediakan Pendukung Pencegahan
Meski Anda masih muda, penting bagi Anda untuk mengenali gejala kanker prostat. Di masa muda sebagian besar orang cenderung mengabaikan kesehatan. gaya hidup yang tidak seimbang seperti pola makan tidak teratur, sering begadang, merokok, mengkonsumsi alcohol, dan lain-lain. Mungkin saat ini tidak merasakan sesuatu yang berbahaya, tetapi begitu memasuki usia tua banyak penyakit bermunculan.
Mulai dari jantung, stroke, hingga kanker prostat merupakan sekian dari penyakit yang banyak ditemui pada pria.. Rata-rata kanker ini menyerang pria yang sudah memasuki usia di atas 65 tahun. Namun, tak menutup kemungkinan bisa juga menyerang kaum muda.
Kenali Apa Itu Kanker Prostat
Kanker prostat adalah penyakit yang menyerang kelenjar kecil dari sistem reproduksi, dimana letak kelenjar prostat berada di bawah kandung kemih. Fungsi dari kandung kemih yaitu menghasilkan cairan nutrisi yang dapat menyuburkan sperma. Sel-sel kelenjar tersebut akan berubah menjadi sel ganas sehingga menyebabkan prostat mengeras, membesar, dan tumbuh benjolan.
Apabila tidak segera ditangani, lambat laun akan tumbuh menjadi kanker ganas yang bisa menyebar ke area lainnya terutama tulang dan kelenjar getah bening. Kanker prostat menempati peringkat ke-3 penyebab kematian pada pria yang diakibatkan oleh kanker selain kanker usus besar dan kanker paru-paru. Tidak hanya dialami pria di Indonesia saja, bahkan di negara seperti Jepang dan Korea, penyakit ini terus mengalami peningkatan hingga 5 kali lipat.
Menurut data Global Burden of Cancer (Globocan) pada tahun 2020, tercatat sudah terjadi 1.414.259 kasus baru dan 375.304 kematian akibat kanker prostat.
Kanker pada prostat umumnya terjadi pada saat sel prostat mengalami mutasi dan terus berkembang tak terkendali. Pada tahap stadium awal, belum dapat merasakan gejala dari kanker prostatnya. Setelah prostat mulai membengkak barulah gejalanya akan muncul yang dapat mempengaruhi uretra.
Untuk itu, penting bagi para pria untuk bisa mengenali gejala kanker prostat. Jika kesehatan tidak dapat menjaga kesehatan, akan ada beberapa penyakit yang akan mengancam prostat.
Cara Kerja Prostat
Prostat dan vesikula seminalis merupakan kelenjar yang saling berhubungan terhadap kinerja dari sistem reproduksi pria. Vesikula seminalis adalah dua kelenjar berpasangan yang ukurannya lebih kecil dan melekat pada setiap sisi prostat.
Ada yang menyebut jika vesikula seminalis terlihat seperti telinga kelinci yang melekat pada prostat. Sementara prostat berada di bawah kandung kemih dan di depan rektrum yang mengelilingi uretra. Ureta ini berbentuk seperti tabung yang fungsinya membawa urin dari kandung kemih keluar melalui penis.
Inilah penyebabnya kenapa pria dengan pembesaran prostat sering mengalami susah buang air kecil. Hal ini berdampak pada terganggunya aliran urin dari kandung kemih.
Tugas utama dari prostat dan vesikula seminalis yaitu menghasilkan cairan berupa air mani. Selama pria mengalami ejakulasi ketika melakukan hubungan seksual, sperma akan dibuat di dalam testis dan dialirkan ke uretra.
Pada waktu yang sama, cairan dari prostat dan vesikula seminalis juga akan ikut bergerak ke uretra. Campuran antara air mani dan cairan yang berasal dari prostat serta vesikula seminalis saling bertemu menghasilkan yang namanya ejakulasi melewati uretra dan keluar dari penis.
Gejala Kanker Prostat
Walaupun rata-rata kanker prostat sering ditemukan pada pria berusia lanjut, bukan berarti kamu yang masih muda menyepelekannya begitu saja. Maka dari itu, sejak muda sudah harus menerapkan pola hidup sehat dan mengenali gejala kanker prostat yang timbul agar dapat diketahui sedini mungkin.
Berikut ini beberapa gejala yang dapat dirasakan akibat dari kanker prostat, yaitu:
1. Buang Air Kecil Tidak Normal
Gejala kanker prostat yang paling umum adalah tidak normalnya seseorang untuk buang air kecil. Adanya benjolan atau tumor di area prostat menjadikannya lebih sering ingin buang air kecil.
Terutama pada malam hari, frekuensi seseorang buang air kecil biasanya lebih banyak diikuti dengan warna urin terlihat keruh bahkan berdarah. Ada pun tanda-tanda keinginan untuk buang air kecil yang tidak tertahankan sehingga memungkinkan seseorang bisa mengompol.
2. Kesulitan Untuk Ereksi
Pria yang mengidap kanker prostat berdampak juga pada gangguan seksual yakni kesulitan untuk ereksi atau impotensi. Hal ini tentu sangat menakutkan bagi pria karena kegiatan bercinta bersama pasangan jadi berkurang dan mempengaruhi kesuburan.
Penyakit ini bisa membuat pria kesulitan untuk ejakulasi dan menurunkan jumlah air mani atau sperma. Di beberapa kasus ada pria yang mengeluarkan air mani bercampur darah usai berhubungan intim.
3. Pada Bagian Area Tubuh Tertentu Terasa Nyeri
Selalu berhati-hati dan waspada bahwa kanker ini ada yang sifatnya jinak dan juga ganas hingga mengancam kehidupan. Apabila tidak segera ditangani, sel kanker yang ada pada kelenjar prostat bisa menjalar ke organ-organ lainnya hingga ke tulang.
Gejala kanker prostat yang bisa muncul seperti nyeri pada pangkal paha, punggung bagian bawah, serta pinggul. Lebih bahaya alami kelumpuhan tubuh bagian bawah bisa terjadi jika kanker prostat memasuki stadium lanjut.
4. Berat Badan Menurun Drastis
Jika sel kanker pada prostat sudah mulai menyebar, penderitanya dapat mengalami gejala lain seperti kehilangan nafsu makan yang berakibat berat badan menurun drastis. Kemudian pada bagian kaki terlihat ada pembengkakan, tubuh cepat lelah, hingga muntah-muntah.
Langkah Melakukan Diagnosa
Apabila gejala kanker prostat yang disebutkan di atas terjadi pada Anda saat ini, alangkah baiknya segera dilakukan pemeriksaan. Dokter akan menyarankan agar dilakukan beberapa tes untuk mendiagnosa kemungkinan adanya sel kanker yang bersarang di kelenjar prostat. Beberapa tes yang bisa dilakukan adalah:
Tes Skrinning
Digital Rectal Examination (DRE)
Tes yang satu ini dalam bahasa awamnya disebut dengan colok dubur. Kedengarannya memang agak menggelikan, namun tes ini dilakukan untuk memeriksa apakah ada ketidaknormalan pada bagian rektum. Dokter akan meraba bagian prostat lewat anus dengan menggunakan sarung tangan. Jika dokter merasakan ada benjolan, pasien akan disarankan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Tes Prostate-Specific Antigen (PSA)
Dalam mendeteksi kanker prostat, umumnya tes PSA paling sering dilakukan untuk tahap awal. Pada tes ini dilakukan pengukuran kadar PSA, yakni protein yang dihasilkan oleh kelenjar prostat dalam darah. Sayangnya, tes ini tidak dapat mendeteksi secara akurat karena ada beberapa penderita yang tidak mengalami peningkatan kadar PSAnya.
Tes Diagnosa
Transectal Ultrasound
Melalui tes ultrasonografi atau transectal ultrasound dokter akan memeriksa di sekitar area prostat dan dalam dubur menggunakan gelombang suara untuk mengetahui dugaan keberadaan tumor atau sel kanker.
Biopsi
Jika ditemukan adanya dugaan sel kanker pada kelenjar prostat, dokter akan melakukan tes lainnya yakni biopsi. Prosedur ini dilakukan dengan mengangkat jaringan prostat untuk diperiksa sebagai sampel. Kalau hasilnya positif, kemungkinan dilakukan pemindaian pada tulang, CT atau MRI pada panggul guna memastikan sudah sampai tahap mana penyebaran kankernya.
Untuk informasi lebih lengkap mengenai berbagai jenis pemeriksaan prostat, serta pilihan tes-tes terbaru, Anda bisa cek artikel kami Pemeriksaan Prostat: 7 Jenis Tes Terbaru.
Faktor Munculnya Kanker Prostat
Para ahli tenaga medis sampai sekarang ini belum dapat mengetahui secara pasti penyebab utama kanker prostat. Gejala kanker prostat bisa saja menyerang usia muda, namun umumnya lebih rentan dialami pria yang usianya 65 tahun ke atas.
Setidaknya para dokter menyimpulkan ada sejumlah faktor kemungkinan seseorang bisa terserang penyakit kanker prostat, yaitu:
Keturunan
Faktor keturunan dianggap jadi salah satu penyebab seseorang terkena kanker prostat. Apabila ada riwayat dalam keluarga yang memiliki penyakit ini, maka berpotensi besar menderita kanker. Misalnya ada keluarga laki-laki yang mengidap kanker atau dari keluarga perempuan punya riwayat kanker payudara, risiko Anda terkena kanker pun bisa dua kali lipat.
Gaya Hidup Tidak Sehat
Apa yang Anda makan setiap harinya bisa memicu gejala kanker prostat hingga risikonya ketika memasuki usia senja. Mengkonsumsi daging merah dan produk susu tinggi lemak secara berlebihan berpotensi besar mengidap kanker. Atur lah pola makan secara seimbang dengan mengkonsumsi sayur dan buah-buahan, serta diikuti olahraga teratur. Selain itu, perhatikan kualitas tidur Anda.
Menurut penelitian M. D. Anderson Cancer Center Texas tahun 2008, lebih dari 90% penyebab kanker diakibatkan oleh gaya hidup dan lingkungan, misalnya polusi udara. Cek artikel kami Penyebab Kanker: 95% Bukan Karena Nasib untuk info lebih lanjut.
Berat Badan
Pria yang memiliki berat badan berlebih juga berisiko terkena kanker prostat. Terlebih bagi Anda yang banyak menghabiskan waktu duduk di kantor berjam-jam harus mewaspadai bahaya terkena kanker. Tak hanya itu, bagi pria perokok juga berpotensi dua kali lipat menderita penyakit ini.
Efek Kanker Prostat: Komplikasi Jangka Panjang
Sel kanker pada kelenjar prostat dapat mempengaruhi uretra yang memungkinkan munculnya komplikasi meskipun butuh waktu cukup lama. Akan tetapi jika dibiarkan akan berdampak besar bagi penderitanya yang dapat memicu sejumlah komplikasi, berikut ini:
Disfungsi Ereksi
Pertumbuhan kanker prostat jika diabaikan akan merusak saraf terutama dalam mengontrol ereksi. Perlu ada terapi yang tepat untuk menangani masalah ini.
Inkontinesia Urin
Uretra dan kandung kemih juga ikut terpengaruh dari penyakit ini sehingga terjadi kebocoran urin. Hal itu membuat seseorang tidak mampu menahan rasa buang air kecil dan untuk mencegahnya. Dengan begitu mau tidak mau harus menggunakan popok dewasa.
Menyebar ke organ lain
Ketika memasuki stadium akhir penyebaran sel kanker bisa sampai ke luar kelenjar prostat, seperti hati, paru-paru, getah bening, tulang, sampai ke otak.
Pengobatan Kanker Prostat
Di dalam tubuh, sel kanker prostat berkembang dalam waktu yang lama sehingga biasanya dokter tidak akan langsung memutuskan melakukan operasi kanker prostat. Biasanya dokter memilih untuk memantau pasien menunjukkan adanya gejala kanker prostat daripada memberikan pengobatan.
Sementara pengobatan kanker prostat sendiri tidak bisa diputuskan begitu saja, tergantung pada beberapa faktor seperti, usia, kondisi pasien, dan stadium kankernya.
Pengobatan Pada Pasien yang Terdeteksi Kanker Prostat
Pada pasien yang sudah ditemukan adanya gejala kanker prostat lebih lanjut perlu adanya penanganan serius, biasanya dokter akan mempertimbangkan beberapa pengobatan berikut:
Operasi Kanker Prostat
Jika penyakit pasien terlokalisir pada satu tempat saja, proses operasi bisa dilakukan dengan pengangkatan kelenjar prostat. Langkah pembedahan memberikan peluang sembuh total yang besar, tetapi ada kemungkinan efek samping yang muncul diantaranya impotensi dan kebocoran urin.
Terapi Radiasi
Terapi ini menggunakan sinar bersinergi tinggi untuk membunuh sel kanker yang ada dalam tubuh supaya penyebarannya dapat dicegah. Prosedur radioterapi ini juga dapat dilakukan setelah operasi dengan tujuan menghilangkan sel kanker yang masih tersisa.
Terapi Hormon
Pada pasien yang penyakit kankernya sudah menyebar ke bagian tubuh lain dapat dilakukan pengobatan alternatif, yaitu terapi hormon. Prosedur yang dilakukan yakni menurunkan kadar hormon androgen pada tubuh pria dan melawan efek dari testosteron.
Pasien Stadium Lanjut
Bagi pasien penderita kanker prostat stadium lanjut diharuskan untuk melakukan beberapa pengobatan yang umumnya disediakan oleh rumah sakit.
Kemoterapi
Pengobatan kemoterapi bertujuan untuk mengontrol dan mencegah penyebaran sel kanker dalam tubuh hingga menghilangkan efek dari gejala kanker prostat. Namun, pengobatan ini mempunyai efek samping seperti rambut rontok, mudah lelah, menurunnya daya tahan tubuh, dan mual disertai muntah.
Isotop Radioaktif
Pada beberapa kasus, kanker prostat yang sudah menyebar sampai ke tulang diharuskan untuk melakukan isotop radioaktif. Pengobatannya sama dengan pemberian kalsium melalui isotop, dimana radiasi akan dilepaskan ke dalam tulang untuk membunuh sel kanker.
Imunoterapi
Tujuan dilakukan Imunoterapi supaya sistem kekebalan tubuh pasien meningkat. Sel-sel imun pasien akan dikumpulkan dan dipaparkan oleh protein untuk menstimulasi sekaligus melawan sel kanker pada kelenjar prostat. Kemudian sel imun tersebut dikembalikan untuk mengobati kanker tersebut.
Mengatasi Kanker Prostat dengan Bahan Alami
Bagi pria kanker prostat bisa menghambat untuk memiliki momongan di usia muda karena mempengaruhi masa subur, bahkan berisiko terkena impotensi. Meski begitu, kanker ini bisa diatasi dengan mengkonsumsi bahan-bahan alami yang ada di rumah dan melakukan diet sehat secara disiplin.
Anda bisa mengkonsumsi buah-buahan seperti tomat yang memiliki kandungan likopen untuk pembentukan antioksidan demi mencegah pertumbuhan sel kanker. Kemudian kacang atau biji-bijian dan ikan yang mengandung asam lemak omega-3.
Pasien juga disarankan memakan buah delima secara utuh atau menjadikannya jus, serta teh hijau. Sayuran seperti brokoli dan kembang kol juga dapat melindungi kelenjar prostat Anda dari kanker karena mengandung senyawa sulforaphane.
Adapun makanan yang bisa membantu mencegah dan mengurangi risiko kanker, yaitu kedelai, kale, ikan, dan minyak zaitun. Sementara jenis makanan yang pantang dikonsumsi para penderita kanker adalah daging merah, makanan yang mengandung gula, susu, keju, dan mentega.
Kanker Prostat Bisa Menyerang Usia Muda
Di atas beberapa kali disinggung bahwa gejala kanker prostat dapat menyerang pria di usia muda dan memang benar. Faktor penyebabnya adalah diet yang tidak sehat, merokok, lingkungan, serta riwayat keluarga.
Penyebab penyakit prostat bisa terjadi pada usia muda dikarenakan adanya pembesaran kelenjar prostat yang berakibat pada penyempitan pada saluran kemih. Inilah yang jadi penyebab anak muda menderita prostat yang biasa disebut Benign Prostatic Hyperplastia (BPH) yakni penebalan pada otot kandung kemih.
Sementara penyebab penyakit prostat hingga memicu kanker adalah adanya perubahan DNA secara abnormal yang terdapat di kelenjar prostat. Beberapa faktor lain, seperti riwayat keluarga dan obesitas bisa jadi meningkatkan gejala kanker prostat.
Plan B: Sediakan Pendukung Pencegahan
Penyakit ini masih bisa dicegah sedini mungkin dengan mengenali gejala kanker prostat dan dibarengi gaya hidup sehat. Namun, itu pun masih dirasa kurang cukup karena risiko terkena kanker ini dapat mengancam siapa saja.
Oleh karena itu Anda perlu memiliki pendukung untuk pencegahannya, salah satunya adalah asuransi kesehatan. Hanya mengandalkan BPJS Kesehatan milik pemerintah tentu saja tidak cukup karena masih banyak kekurangannya sehingga perlu asuransi individu yang lebih terpercaya dan mudah proses klaimnya.
Untuk perlindungan kesehatan dan juga keluarga, pastinya Anda ingin asuransi yang terbaik, terjamin, dan prosesnya yang tidak ribet. Asuransi Now menawarkan cara mudah dalam memilih perusahaan asuransi secara online.
Jangan khawatir, tim Asuransi Now akan membimbing Anda dalam memilih perusahaan asuransi sesuai tujuan dan kebutuhan. Dengan begitu, perlindungan Anda dan keluarga serta kesehatan finansial terjamin, sehingga apabila penyakit ganas menyerang, setidaknya Anda sudah siap secara finansial.