- Jenis Asuransi Jiwa
- Manfaat Asuransi Jiwa: Mengapa Anda Harus Memiliki Asuransi Jiwa?
- Tips Memilih Asuransi Jiwa
- Berapa Besar Asuransi Jiwa yang Anda Perlukan?
- Berapa Premi Asuransi Jiwa?
- Apa Benar Asuransi Jiwa Tidak Cair Jika Meninggal Karena COVID?
- Cara Klaim Asuransi Jiwa
- Berapa Lama Klaim Asuransi Cair?
- Bisakah Beli Asuransi Jiwa Online?
Di masa pandemi COVID-19, pentingnya asuransi jiwa menjadi sangat terasa. Wajar saja jika semakin banyak orang mencari asuransi jiwa. Resiko meninggal dunia yang dirasa meningkat, membuat orang-orang mencari pengaman keuangan untuk keluarga tercinta. Kompas.com sendiri juga melaporkan bahwa kesadaran asuransi masyarakat meningkat karena ancaman pandemi. Apalagi, menurut perkiraan dari Bloomberg, diperkirakan butuh waktu 7 tahun hingga hidup kita kembali seperti sediakala. Wah, masih cukup lama ya? Artinya kebutuhan asuransi jiwa tidak boleh dianggap sepele.
Anda kemungkinan sudah tahu bahwa asuransi jiwa adalah produk keuangan yang jika pihak tertanggung (yang diasuransikan) meninggal dunia, maka ahli waris atau pihak keluarga akan menerima sejumlah dana sesuai dengan jumlah yang telah disepakati. Yang mungkin Anda belum tahu adalah banyaknya jenis asuransi jiwa. Atau, berapa besarnya asuransi jiwa yang Anda butuhkan. Juga, berapa premi asuransi jiwa serta tujuan asuransi jiwa Anda?
Yuk, simak penjelasan bertahap berikut ini. Barangkali, bisa membantu Anda memilih asuransi jiwa yang cocok untuk Anda!
Jenis Asuransi Jiwa
1. Asuransi jiwa seumur hidup
Biasanya, asuransi jiwa seumur hidup melindungi nasabah sampai yang bersangkutan berusia 99 tahun.
Untuk asuransi jiwa seumur hidup, Anda bisa memilih produk unit link maupun produk asuransi murni. Tapi, belum tentu produk asuransi murni lebih murah ketimbang produk unit link. Cek artikel Unit Link kami untuk mengetahui lebih jauh mengenai produk unit link. Atau, Anda bisa juga membaca artikel kami mengenai perbandingan asuransi murni dengan unit link.
2. Asuransi jiwa sampai usia tertentu saja (Asuransi Jiwa Berjangka)
Ada beberapa jenis asuransi jiwa yang hanya mengcover sampai usia 55 tahun, 70 tahun, dan sebagainya. Biasanya, asuransi ini digunakan oleh mereka yang punya kewajiban dalam jangka waktu tertentu. Istilah lain dari asuransi jiwa jenis ini adalah term life. Premi asuransi ini cenderung lebih rendah jika dibandingkan dengan premi asuransi jiwa hingga seumur hidup.
3. Asuransi jiwa premi kembali / nilai tunai dijamin
Produk ini cocok banget untuk Anda yang masih galau soal punya asuransi. Ingin punya asuransi, tapi tidak mau premi hangus. Atau, ingin menabung sekaligus punya asuransi jiwa. Bahasa ilmiahnya adalah asuransi dwiguna. Salah satu produk asuransi jiwa premi kembali andalan kami adalah Generali Cemerlang Scholar. Produk ini memiliki perlindungan jiwa selama 8 tahun, dan premi dijamin kembali 110% jika nasabah tidak mengalami resiko meninggal dunia.
Untuk jangka waktu lebih panjang, ada Essential Assurance dari Manulife yang memberikan jaminan nilai tunai, dengan masa pembayaran 5 hingga 15 tahun. Jika Anda ingin mengetahui berbagai pilihan asuransi premi kembali, silakan cek artikel kami disini.
Jangan heran jika pada umumnya asuransi jiwa dengan premi kembali memiliki premi yang jauh lebih tinggi ketimbang asuransi jiwa lainnya. Jadi, jika Anda ingin lebih fokus ke perlindungan jiwa saja, kami sarankan memilih asuransi jiwa seumur hidup atau asuransi jiwa hingga usia tertentu saja (term life).
Sekarang, Anda sudah mengetahui beragam jenis asuransi jiwa. Mana yang harus Anda pilih? Untuk mengetahui mana yang harus Anda pilih, kita harus mengetahui dulu apa tujuan Anda memiliki asuransi jiwa? Simak bagian berikut untuk mempertimbangkan kebutuhan pribadi Anda.
Manfaat Asuransi Jiwa: Mengapa Anda Harus Memiliki Asuransi Jiwa?
Sebenarnya, asuransi jiwa itu sangat diperlukan, meski tidak ada wabah. Beberapa contoh manfaat asuransi jiwa antara lain:
1. Meringankan beban pasangan yang ditinggalkan
Ambil contoh sepasang suami istri yang sama-sama bekerja untuk menafkahi keluarga. Apabila salah satu meninggal dunia, maka pasangan yang ditinggalkan akan bertambah beban finansialnya. Dana yang cair dari asuransi jiwa dapat meringankan beban ini. Apalagi, jika pasangan yang ditinggalkan tidak mencari nafkah sama sekali. Tanpa asuransi jiwa, keluarga tanpa pencari nafkah akan sangat kesulitan.
2. Sebagai asuransi pendidikan
Terutama dibutuhkan jika Anda baru berkeluarga dan masih menabung untuk keperluan dana pendidikan anak. Menabung untuk dana pendidikan anak bisa memerlukan waktu yang tidak singkat. Kenaikan rata-rata uang pangkal di Indonesia bisa mencapai 10 – 15% per tahunnya. Semakin berat lagi jika orang tuanya meninggal dunia. Dengan asuransi jiwa, paling tidak ada dana yang cair yang dapat digunakan untuk menjamin pendidikan anak-anak.
Jika Anda ingin memahami lebih lanjut mengenai perbedaan tabungan pendidikan dan asuransi pendidikan, Anda bisa cek disini.
3. Untuk melunasi hutang/pinjaman
Punya hutang usaha yang besar, dan jaminannya adalah aset pribadi seperti rumah? Sedang mencicil KPR, tapi tidak punya asuransi jiwa? Pastikan uang pertanggungan asuransi jiwa Anda mencukupi jumlah pinjaman Anda. Sehingga, jika resiko yang tidak diinginkan itu harus terjadi, Anda tidak mewarisi hutang untuk keluarga tercinta.
Selain ketiga contoh di atas, masih banyak lagi manfaat asuransi jiwa. Tentunya, tergantung pada situasi dan kondisi khusus keluarga Anda masing-masing. Untuk menyimak berbagai kisah nyata mengenai manfaat asuransi jiwa, silakan baca Manfaat Asuransi Jiwa: 100% Kisah Nyata.
Bagaimana dengan Anda? Sudah tahu persis tujuan Anda memiliki asuransi jiwa? Jika Anda sudah tahu, berikut tips memilih asuransi jiwa yang tepat untuk Anda.
Tips Memilih Asuransi Jiwa
- Tips nomor satu bagi Anda yang ingin membeli asuransi jiwa adalah mengetahui dengan jelas tujuan Anda membeli asuransi jiwa. Karena, dari tujuan inilah kami bisa memberikan saran produk asuransi jiwa mana yang tepat untuk Anda. Apakah asuransi jiwa seumur hidup atau sampai jangka waktu tertentu saja? Ingin yang preminya kembali atau yang unit link? Semua ini tergantung pada Anda. Kembali lagi ke tujuan utama Anda. Apa sebenarnya alasan Anda memiliki asuransi jiwa?
- Jika Anda ingin memastikan anak-anak terjamin apabila terjadi resiko kematian, mungkin Anda tidak perlu asuransi hingga usia 99 tahun. Kalau usia anak termuda Anda sudah berusia 35 tahun ketika Anda berusia 70 tahun, maka bisa juga Anda pertimbangkan asuransi jiwa hingga usia 70 tahun.
- Jika Anda ingin menambah warisan bagi keluarga, tentu Anda perlu asuransi jiwa seumur hidup. Misalnya, Anda ingin dana yang besar di bank, sehingga anak cucu Anda dapat hidup dari bunga deposito tanpa perlu bekerja lagi. Atau, untuk membentuk investasi maupun perusahaan tertentu sehingga keturunan Anda dapat hidup dengan taraf yang lebih tinggi. Tidak ada impian yang terlalu besar. Anda mungkin ingin menciptakan dinasti seperti keluarga Rothschild, Hilton, Ortega atau Salim. Keluarga yang berkecukupan turun temurun, memiliki kebebasan finansial karena bisa hidup dari aset hasil kerja keras kakek/nenek moyangnya.
- Bagaimana jika Anda ingin uang premi Anda kembali jika tidak ada klaim? Anda bisa memilih asuransi berjangka dengan premi kembali seperti produk yang satu ini. Bisa saja Anda merasa kebutuhan asuransi jiwa paling besar dalam jangka waktu beberapa tahun ke depan saja (misalnya untuk tabungan pendidikan), tapi kalau tidak terjadi resiko kematian Anda senang jika uang Anda kembali. Sah-sah saja!
Intinya, semua tergantung pada keinginan dan kebutuhan Anda. Ada banyak produk asuransi jiwa kok yang bisa disesuaikan dengan keinginan Anda. Jadi, jangan ragu untuk chat tim konsultan kami ya! Gratis!
Sampai disini, mungkin Anda sudah tahu kira-kira jenis asuransi jiwa yang Anda butuhkan. Langkah berikutnya adalah memutuskan berapa besarnya asuransi jiwa yang Anda butuhkan? Mari kita lihat cara menentukan besarnya uang pertanggungan Anda.
Berapa Besar Asuransi Jiwa yang Anda Perlukan?
Untuk mengetahui berapa besarnya asuransi jiwa yang Anda perlukan, coba jawab beberapa pertanyaan berikut ini:
1. Siapa saja yang bergantung secara finansial kepada Anda?
Jawabannya bisa pasangan, anak-anak, maupun orang tua.
2. Berapa total dana yang Anda berikan pada orang-orang yang bergantung pada Anda secara finansial?
Anda bisa menjumlahkan seluruh dana yang Anda berikan dalam satu tahun, lalu membagi angka tersebut dengan 5% (bunga deposito setelah pajak). Atau, Anda bisa mengatur agar orang-orang yang (amit-amit) ditinggalkan ini masih mendapatkan nafkah untuk jangka waktu tertentu. Terserah Anda. Anda bisa konsultasi dengan kami untuk perhitungan ini.
3. Adakah kewajiban finansial besar yang belum Anda penuhi/lunasi?
Apakah Anda punya hutang usaha? Atau dana pendidikan anak belum disiapkan? Perhitungkan ini ke dalam asuransi jiwa Anda.
Anda juga bisa mengkonsultasikan kebutuhan Anda kepada tim kami melalui tombol Whatsapp di kanan bawah. Jika sampai pada tahap ini Anda sudah bisa menghitung besarnya uang pertanggungan yang Anda butuhkan, langkah berikutnya adalah mengetahui berapa premi asuransi jiwa Anda?
Berapa Premi Asuransi Jiwa?
Besarnya premi asuransi jiwa tergantung pada 4 hal, yaitu:
1. Usia
Semakin tinggi usia Anda, premi Anda akan semakin tinggi pula.
2. Jenis Kelamin
Umumnya, premi asuransi jiwa untuk wanita lebih murah daripada premi pria.
3. Masa Perlindungan Asuransi Jiwa
Asuransi jiwa dengan perlindungan sampai usia 99 tahun preminya akan lebih tinggi ketimbang asuransi jiwa hingga usia 70 tahun.
4. Besarnya Uang Pertanggungan Asuransi Jiwa
Premi untuk asuransi jiwa sebesar Rp 1 Milyar tentunya lebih kecil daripada premi untuk asuransi jiwa sebesar Rp 3 Milyar.
Biasanya, pada akhirnya kebutuhan asuransi jiwa dikecilkan agar preminya tidak terlalu besar. Itu sudah wajar, dan tidak masalah. Paling tidak, Anda memiliki asuransi jiwa. Masih jauh lebih baik daripada tidak memiliki sama sekali.
Pentingnya asuransi jiwa adalah kesinambungan dalam membayar premi, jadi lebih baik premi yang terjangkau sehingga asuransi jiwa Anda bisa terus terjaga. Jika Anda punya dana terbatas tapi ingin perlindungan lebih besar, Anda bisa mengkonsultasikan jangka waktu perlindungan dengan tim kami.
Hati-hati jika Anda menemukan penawaran asuransi jiwa di luar sana dengan premi yang kelewat miring. Waspadai premi terlalu murah, karena bisa saja ada pasal-pasal tersembunyi di dalam polis asuransi Anda. Misalnya, syarat meninggal harus karena serangan jantung, atau sudah pernah pasang ring. Hal ini tentu sangat merugikan pihak yang diasuransikan, apalagi jika ‘meninggal tidak sesuai syarat.’
Apa Benar Asuransi Jiwa Tidak Cair Jika Meninggal Karena COVID?
Jika Anda membeli asuransi jiwa melalui kami, Anda tidak perlu khawatir asuransi jiwa tidak cair jika meninggal karena COVID. Seluruh partner kami tetap mencairkan klaim asuransi jiwanya jika nasabah meninggal karena COVID-19.
Seperti yang kami sebutkan di atas, Anda hanya perlu waspada jika premi Anda terlalu rendah. Ada kemungkinan syarat-syarat meninggalnya khusus, sehingga asuransi jiwa Anda belum tentu cair jika meninggal tidak sesuai syarat dan ketentuan.
Cara Klaim Asuransi Jiwa
Selain memahami pentingnya asuransi jiwa, jangan lupakan pentingnya memahami cara klaim. Punya asuransi jiwa, tapi bingung bagaimana cara klaim asuransi jiwa? Jangan khawatir, klaim asuransi jiwa sama sekali tidak sulit. Anda hanya perlu mempersiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan.
Sudah sewajarnya jika kita merasa sedih dan penuh tekanan ketika ada pihak keluarga yang meninggal. Panduan klaim ini dapat Anda gunakan sebagai acuan, agar klaim berjalan dengan lancar. Anda tidak perlu panik, tinggal ikuti saja langkah-langkah berikut ini.
1. Pastikan Anda memegang polis tertanggung
Jika Anda merupakan ahli waris dari tertanggung yang meninggal dunia, pastikan Anda memegang semua polis asuransi jiwa milik tertanggung. Banyak nasabah sekarang memiliki polis asuransi jiwa di beberapa perusahaan asuransi. Idealnya, semasa tertanggung masih hidup, harus mempersiapkan daftar polis asuransi jiwa agar tidak pusing saat klaim.
Apabila Anda mengetahui bahwa sang tertanggung (yang diasuransikan dan meninggal) punya polis asuransi jiwa, tapi buku polisnya hilang, jangan khawatir. Anda bisa ke kantor polisi terdekat untuk meminta surat keterangan hilang dari polisi.
2. Mengisi formulir klaim
Formulir klaim kematian dapat Anda dapatkan dari website perusahaan asuransi yang bersangkutan, atau dengan menghubungi hotline perusahaan asuransi tersebut. Anda juga dapat memintanya dari tenaga pemasar Anda, seperti kami.
3. Mengurus Akta Kematian
4. Foto/fotokopi KTP
5. Foto/fotokopi Kartu Keluarga
6. Fotokopi Buku Rekening Ahli Waris
Berapa Lama Klaim Asuransi Cair?
Rata-rata, klaim asuransi jiwa cair dalam waktu 1 – 3 bulan. Jika jumlah dana yang di klaim sangat besar, atau situasi kematian janggal, maka butuh proses lebih lama lagi. Perlu diingat, bahwa proses 1 – 3 bulan ini setelah kelengkapan dokumen diterima oleh perusahaan asuransi.
Jangan takut asuransi Anda tidak cair, selama Anda masuk asuransi dengan jujur. Perusahaan-perusahaan asuransi justru berlomba-lomba membayarkan klaim asuransi, karena dengan membayarkan klaim, nama perusahaan juga akan terangkat. Tidak ada insentif bagi perusahaan asuransi dengan reputasi baik untuk tidak membayarkan klaim.
Bisakah Beli Asuransi Jiwa Online?
Tentu bisa! Anda bisa berkonsultasi lewat chat maupun telepon, memilih asuransi favorit Anda, lalu mengkaji proposal dari rumah Anda. Kami akan mengirimkan Anda beberapa proposal untuk Anda bandingkan sendiri. Saat ini, aplikasi serta prosedur perusahaan asuransi juga sudah memungkinkan untuk Anda untuk menyetujui polis dari lokasi Anda. Untuk info lebih lengkap mengenai membeli asuransi tanpa tatap muka, cek artikel kami Beli Asuransi Online Yuk! Atau, Anda bisa langsung menghubungi tim kami melalui tombol Whatsapp di kanan bawah.