Berikut cerita pengalaman klaim nasabah kami semasa COVID-19 yang berhasil reimburse klaim Generali tanpa kwitansi. Nama tidak akan kami tampilkan untuk menjaga keamanan identitas nasabah. Pengalaman klaim COVID-19 nasabah kami ini mencakup rawat inap, klaim kematian, serta rawat jalan sebelum rawat inap.
- Cerita Nasabah Terkena COVID-19
- Klaim Rawat Inap Rumah Sakit
- Klaim Kematian
- Klaim untuk Rawat Jalan sebelum Rawat Inap: Kwitansi Hilang
Cerita Nasabah Terkena COVID-19
Yang namanya klaim reimbursement (nasabah bayar dulu) itu harus ada surat keterangan dokter (yang ditandatangani dan dicap) sama kwitansi asli. Kalau kwitansi asli tidak ada, maka tidak bisa klaim. Tapi, Generali pengertian sekali mau mengerti kondisi saya, sehingga klaim tetap bisa cair. Saya juga berterimakasih kepada tim Asuransi Now atas bantuannya.
Memang klaimnya tidak besar. Tapi untungnya, tetap diladeni dan diusahakan administratifnya sehingga bisa keluar.
Jadi, begini cerita pengalaman klaim COVID-19 suami saya. Pada akhir tahun 2020, suami saya demam dan sesak nafas. Karena itu, kita segera swab test ke rumah sakit, berhubung wabah COVID-19. Ternyata benar, suami saya positif COVID. Saya pun ikut di tes, tapi hasilnya negatif.
Saya langsung minta didaftarkan masuk rumah sakit ini (rumah sakit A). Sayangnya, kamarnya benar-benar full. Bahkan, area UGDnya pun sangat padat. Suami saya hanya mendapatkan perawatan seadanya. Saya takut sekali, karena suami saya tensinya cukup tinggi.
Langsung kami keliling cari rumah sakit, karena rumah sakit penuh dimana-mana. Konsultan kami juga bantu menghubungi puluhan rumah sakit, yang ternyata penuh. Akhirnya, berhasil mendapatkan satu kamar di rumah sakit B.
Setelah 5 malam dirawat, suami saya tidak kunjung membaik. Akhirnya, dipindahkan ke rumah sakit C. Sayangnya, suami saya akhirnya meninggal, karena infeksinya sudah terlalu parah. Usianya baru 49 tahun. Sungguh miris rasanya, apalagi karena vaksin COVID sudah ada. Tapi saya berusaha untuk tabah dan berdoa agar amal ibadah suami saya diterima oleh Allah SWT.
Pengalaman Klaim COVID-19: Rawat Inap Rumah Sakit
Kami sekeluarga memiliki kartu rawat inap Generali. Semua biaya perawatannya dicover oleh Generali secara cashless (untungnya limit kami cukup).
Untuk pemakaiannya cukup mudah. Kami hanya memberikan kartu ke pihak rumah sakit, lalu diurus secara cashless. Memang, butuh menunggu jika ingin pindah rumah sakit, karena proses administrasi yang sedang membludak saat ini. Beberapa rumah sakit bahkan cukup pengertian kalau kita ingin pindah rumah sakit. Agar cepat, mereka bersedia menerima penjaminan dulu, sehingga kami bisa lebih cepat pindah ke rumah sakit yang baru tanpa menunggu proses verifikasi cashless.
Pengalaman Klaim COVID-19: Klaim Kematian
Klaim asuransi jiwanya dari Generali juga berjalan dengan lancar. Dalam waktu sebulan, klaimnya cair.
Dokumen-dokumen yang diperlukan dari saya antara lain foto KTP, Kartu Keluarga, buku rekening, dan polis asuransi asli. Untuk KTP, KK, dan buku rekening bisa saya fotokan dengan handphone dan saya kirim melalui Whatsapp. Untuk polis asuransi asli, awalnya saya kira polis tersebut hilang. Saya sempat panik, tapi konsultan saya menenangkan saya. Katanya, kalau polis asli hilang, bisa minta surat keterangan hilang dari kantor polisi. Tapi ternyata, polis asli terselip dan akhirnya ketemu.
Pengisian form klaim juga dibantu oleh tim Asuransi Now. Saya meminta Akta Kematian suami saya dari pihak yang berwenang, yang akhirnya saya terima dan saya kirimkan bentuk digitalnya (pdf) melalui Whatsapp. Sungguh lega setelah semua persyaratan saya penuhi. Ternyata, klaim asuransi jiwa tidak serumit yang saya duga. Dokumen-dokumen bisa dikirimkan secara digital. Dana juga cair dalam waktu yang cukup cepat.
Klaim untuk Rawat Jalan sebelum Rawat Inap: Kwitansi Hilang
Sebelum akhirnya mendapatkan kamar di rumah sakit B, suami saya sempat tes PCR (swab tes) dan mendapatkan perawatan untuk tensinya di rumah sakit A. Saya tanya konsultan saya, apakah perawatan di rumah sakit A bisa saya klaim? Jawabannya bisa, karena masih masuk dalam perawatan sebelum rawat inap.
Sayangnya, kwitansi asli dari rumah sakit A hilang. Saya pun bingung karena sudah mencari dimana-mana tapi tidak ketemu. Tas suami saya, mobilnya, semuanya tidak ada. Benar-benar tidak ingat dimana kwitansi itu disimpan, karena sedang panik dan suami saya yang memegang kwitansi itu sudah meninggal.
Konsultan saya berinisiatif meminta kwitansi dari rumah sakit A. Rumah sakit A bersedia mengirimkan kwitansi dalam bentuk digital, tapi tidak bisa mengeluarkan kwitansi asli lagi. Jadi, konsultan saya membantu membuat surat pernyataan yang isinya menyatakan bahwa kwitansi tersebut benar-benar hilang dan mengingat kondisi yang terjadi saat ini, tidak mungkin ditemukan.
Alhamdulilah, pihak Generali bersedia tetap mencairkan klaim perawatan suami saya, meski tanpa kwitansi asli. Saya sangat menghargai sekali, meski klaimnya tidak besar. Terima kasih untuk Generali & Asuransi Now!