Menurut Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), hepatitis B memiliki persentase tinggi di Indonesia. Penyakit ini dianggap sebagai silent killer, karena banyak penderita tidak menyadari telah tertular virus. Kebanyakan penderitanya tidak menyadari kalau virus HBV (Hepatitis B Virus) sudah masuk ke dalam tubuh. Para penderita baru sadar saat timbul sebuah komplikasi atau sakit yang lebih serius. Jika tidak cepat ditangani, penyakit ini bisa menyebabkan kematian.
Bagi Anda penyuka tattoo, lebih rentan terkena virus ini. Penggunaan jarum yang tidak higienis adalah penyebabnya. Jika seseorang menggunakan benda secara bergiliran, penyebaran virus akan lebih mudah masuk ke tubuh. Virus dapat ditularkan melalui darah atau cairan dalam tubuh. Seorang anak yang baru dilahirkan memiliki resiko tinggi terkena hepatitis B jika ibunya adalah seorang penderita.
Hepatitis B adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Virus ini menginfeksi hati sehingga fungsi hati tidak bisa berfungsi dengan baik. Virus HBV umum ditularkan melalui cairan. Kemungkinan terburuk dari virus ini dapat menyebabkan risiko seseorang alami gagal hati, kanker hati, atau sirosis.
Gejala Hepatitis B
- Nafsu makan berkurang
Penderita penyakit ini sering merasa kehilangan nafsu makan karena imunitas turun
- Mual
Mual yang dirasakan pada perut menyebabkan penderita sering muntah
- Nyeri sendi
Nyeri atau linu pada bagian persendian
- Sakit di bagian perut
Terasa sakit di bagian bawah perut, tepatnya bagian hati
- Urine dan Feses Berubah Warna
Urine akan berubah warna menjadi gelap, sementara feses akan berubah warna menjadi lebih pucat
- Kulit dan Mata Menguning
Hepatitis menyerang hati, sehingga kulit dan bagian bagian putih mata akan menguning
Jangan pernah sepelekan penyakit ini, karena tanpa disadari bisa saja virus ini sudah menular. Gejala-gejala yang dijelaskan di atas perlu diingat agar Anda waspada. Jika merasakan gejala di atas, segera hubungi dokter untuk penanganan.
Penyebab
Kasus hepatitis B yang ada di dunia menunjukkan, setidaknya dalam satu menit satu orang meninggal karena virus ini Sama dengan hepatitis A yang ditularkan melalui virus, namun penyebaran virus pada hepatitis B ditularkan melalui cairan. Virus ini paling umum ditularkan dari ibu ke anak saat kelahiran dan persalinan.
Penularan virus lainnya disebabkan karena kontak langsung dengan darah atau luka terbuka dari penderita kepada orang lain. Penggunaan jarum yang tidak steril pada pembuatan tato. Penggunaan jarum suntik yang tidak steril dan bergantian satu sama lain membuat seseorang bisa terkena hepatitis. Penggunaan jarum suntik untuk obat-obatan terlarang juga bisa menjadi medianya.
Berhubungan seksual tanpa pelindung. Jika Anda melakukan hubungan seksual dengan orang yang ternyata adalah penderita hepatitis B, maka Anda berisiko lebih besar tertular penyakti ini. Apabila darah, air liur, sperma, atau cairan vagina masuk ke tubuh Anda, maka risiko Anda tertular meningkat.
Diagnosis Hepatitis B
Cara untuk mengetahui keberadaan virus ini adalah dengan tes darah. Mintalah dokter untuk memeriksa darah Anda apabila tubuh menunjukkan gejala-gejala virus ini. Selain tes darah, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik lengkap.
Apabila Anda merasakan gejala penyakit ini dan pada pemeriksaan laboratorium ditemukan bahwa kandungan enzim hati Anda tinggi, maka dokter akan kembali memeriksa dua hal, yaitu:
- Kadar hepatitis B surface antigen dan antibody (HBsAg)
Keberadaan HBsAg dapat ditemukan dari tes darah. Komponen ini biasanya muncul di dalam darah saat 1-10 minggu setelah virus ini menginfeksi tubuh. Saat sembuh dari virus ini, komponen ini akan hilang dengan sendirinya dalam jangka waktu 4-6 bulan. Jika komponen ini masih berada di tubuh bahkan setelah enam bulan, dapat dipastikan penyakit yang Anda alami, kondisinya kronis dan harus diperiksa lebih lanjut.
- Kadar hepatitis B surface antibody (Anti-Hbs)
Komponen ini baru akan terdeteksi di tubuh setelah HBsAg pergi. Komponen inilah yang akan membuat Anda kebal terhadap infeksi virus HBV untuk selamanya.
Pengobatan
Pada orang dewasa, penyakit ini bisa sembuh dengan cara meningkatkan daya tahan tubuh. Bagi beberapa penderita lain, meningkatkan imunitas saja tidak cukup. Penderita virus ini perlu obat dari dokter agar bisa sembuh. Sebelum memberikan obat, dokter akan memishakan jenis infeksi yang diderita oleh pasien, apakah hepatitis B akut atau hepatitis B kronis.
Pengobatan pada hepatitis B akut:
Penderita virus ini akut tidak memerlukan pennagan khusus. Penyakit dan gejala yang muncul dapat hilang dengan sendirinya setelah 2-3 minggu. Penderita tidak perlu menjalani perawatan di rumah sakit. Namun jika gejala yang muncul cukup parah, dokter akan meresepkan obat antivirus, seperti lamivudine.
Pasien penderita penyakit ini akut dianjurkan untuk banyak istirahat. Mengkonsumsi air putih dan makanan bernutrisi untuk mempercepat masa penyembuhan. Jika pasien sudah merasa sehat, belum tentu pasien terbebas dari virus.
Pengobatan pada hepatitis B kronis:
Jika setelah enam bulan virus hepatitis B masih terdeteksi melalui tes darah, maka dapat dikatakan penderita mengidap hepatitis B kronis. Penderita virus ini kronis akan diberikan obat antivirus guna melawan virus, menurunkan risiko kerusakan hati, dan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi. Obat yang umunya diberikan adalah Entecavir, Tenofovir, Lamivudine, Adefovir, dan Telbivudine. Obat antivirus ini tidak bertujuan untuk menghilangkan HBV, tetapi hanya mencegah perkembangan virus.
Pencegahan
- Vaksin Hepatitis B
- Jaga kebersihan tangan
Rajin cuci tangan setelah memegang benda apapun. Bagi para tenaga medis yang selalu berhadapan dengan pasien, pastikan selalu gunakan sarung tangan.
- Jangan bertukar barang
Jangan berbagi pisau cukur, sikat gigi, alat perawatan kuku, atau anting-anting tindik dengan siapa pun.
- Perhatikan luka
Tutup luka Anda menggunakan perban atau plester.
- Hubungan seks yang aman
Gunakan pelindung saat akan berhubungan demi terhindar dari hepatitis.
- Kebersihan alat makan
Jangan berbagi alat makan dan minum dengan siapapun
Vaksin Hepatitis B
Vaksin bisa dilakukan demi upaya pencegahan tertular HBV. Nama vaksin untuk hepatitis B adalah Euvax-B, Energix-B, dan Hepvac-B. Pemberian vaksin dilakukan sedini mungkin. Pada bayi, vaksin virus ini diberikan sebanyak 4 kali. Pertama, 12 jam setelah bayi lahir. Kemudian, vaksin kembali diberikan secara berturut-turut pada usia 2, 3, dan 4 bulan. Pemberian vaksin hepatitis B wajib dilakukan pada tiap anak dan remaja di bawah usia 19 tahun, yang belum pernah mendapat imunisasi virus ini.
Apakah Virus Ini dicover Asuransi?
Hepatitis B discover asuransi, tapi tidak langsung. Apa maksudnya? Artinya, jika Anda baru membeli asuransi kesehatan, ada masa tunggu 30 hari sebelum asuransi bisa digunakan untuk klaim rawat inap. Kemudian, virus ini termasuk dalam daftar penyakit yang dikecualikan 12 bulan pertama. Jadi, selama 1 tahun pertama belum bisa diklaim. Maka itu, persiapkan asuransi kesehatan selagi sehat.
Menderita penyakit ini membutuhkan banyak biaya. Kemungkinan terburuknya adalah transplantasi hati yang biayanya sekitar Rp 600 juta (Prof. DR. dr. Hanifah Oswari, SpA(K), Guru Besar Tetap FKUI Jakarta). Bahkan, tahun 2014, bocah 8 tahun bernama Hafidz menghabiskan biaya total sebesar Rp 1,6 Milyar. Sementara itu, BPJS kesehatan hanya menanggung maksimal Rp 269 juta. Jadi, pastikan asuransi Anda mempunyai limit yang cukup dan fitur yang memadai. Cek kisaran premi asuransi Anda disini. Atau, langsung konsultasi dengan tim kami melalui tombol Whatsapp di kanan bawah.