Indonesia menjadi negara dengan penderita hepatitis A yang terus meningkat tiap tahunnya. Berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan pada tahun 2019, penderita penyakit ini meningkat 4x lipat dari tahun sebelumnya. Sebelum mencari tahu lebih jauh tentang penyebab penderita penyakit ini bisa terus meningkat karena penyebaran virus yang cepat.
Pada pertengahan tahun 2019, ditemukan kasus pada sebuah sekolah di Depok. Tidak main-main, kasus ini menjangkit 72 orang yang terdiri dari para guru dan murid. Walaupun terdapat banyak korban, kasus ini belum dianggap kejadian luar biasa. Kasus yang melanda para murid dan guru ini mengingatkan bahwa penyakit ini bisa menyerang siapapun.
Kasus lain yang dianggap sebagai KLB (Kejadian Luar Biasa) terjadi di Pacitan. Sebanyak 877 warga di lima kecamatan yang ada di Pacitan terjangkit hepatitis A. Sebanyak 309 warga positif hepatitis A. Diketahui penyebabnya adalah pasokan air bersih yang kurang bagi warga, sehingga dengan mudah virus bisa menyebar.
Banyaknya kasus ini di Indonesia membuat Anda harus mewaspadai keberadannya.Terdapat beberapa gejala yang patut Anda waspadai jika Anda mengalaminya. Gejala yang diderita biasanya muncul beberapa minggu setelah virus masuk ke dalam tubuh
Gejala Hepatitis A

- Mual
Penderita penyakit ini sering merasa mual yang menyebabkan penderita sering muntah
- Lelah
Tubuh lebih cepat merasa lelah dan selalu ingin istirahat
- Perut Sakit
Karena penyakit ini berkaitan dengan liver, penderita akan sering merasa sakit di bagian perut sebelah kanan persis di bawah tulang rusak
- Selera Makan Hilang
Seseorang yang sedang menderita penyakit akan hilang selera makan
- Demam
Suhu badan akan meningkat
- Urine dan Feses Berubah Warna
Urine akan berubah warna menjadi gelap, sementara feses akan berubah warna menjadi lebih pucat
- Kulit dan Mata Menguning
Hepatitis menyerang hati, sehingga kulit dan bagian bagian putih mata akan menguning
Perlu Anda waspadai gejala-gejala yang ada di atas. Waktu penyebaran virus ini bisa memakan waktu lama higga berminggu-minggu, dan jika Anda sudah merasakan gejalanya, lebih baik segera pergi ke dokter.
Penyebab Hepatitis A
Penyakit ini disebabkan oleh adanya virus atau biasa disebut Hepatitis A Virus (HAV). Virus ini dapat menginfeksi sel-sel yang ada pada hati sehingga bisa memicu peradangan. Ketika hati sudah meradang, kinerja organ bisa terganggu. Virus hepatitis bisa bertahan di media air, seperti perairan laut, air tawar, air pembuangan, dan tanah sampai satu bulan.
Selain disebabkan oleh virus, hepatitis A juga bisa disebabkan oleh gaya hidup yang buruk. Sering mengkonsumsi alkohol dan obat-obatan berdampak pada kerusakan fungsi kerja hati. Parahnya lagi, kebiasaan buruk ini bisa berdampak pada gagal hati dan toxic hepatitis.
Virus ini bisa ditularkan melalui berbagai cara, yang paling umum adalah lewat makanan dan minuman yang terkontaminasi kotoran penderita. Ilustrasinya seperti ini, penderita membuang kotorannya, kemudia kotoran itu bercampur dengan media air, seperti perairan laut, air tawar, air pembuangan, bahkan tanah. Jika alat makan atau makanan dan minuman yang Anda konsumsi terkontaminasi, maka virus hepatitis akan dengan mudah masuk ke tubuh Anda.
Penggunaan jarum suntik yang tidak higienis, kontak dekat, serta hubungan seks dengan penderita juga bisa menjadi media bagi virus hepatitis masuk ke dalam tubuh. Memiliki riwayat penyakit autoimun, sering menerima donor darah tanpa pemeriksaan yang ketat juga bisa menjadi medianya.
Diagnosis

Penderita penyakit ini pada umumnya menunjukkan gejala kuning pada bagian tubuh. Jika gejala ini muncul, dokter biasanya menyarankan untuk menjalani tes. Tes darah akan dilakukan untuk mendiagnosis virus ini.
Pemeriksaan tersebut akan dapat mendeteksi apakah terdapat virus penyebab hepatitis yang ada di dalam antibodi imunoglobulin pada darah pasien. Tujuan dari pemeriksaan ini untuk mengetahui riwayat infeksi yang diderita. Pemeriksaan lain adalah tes RT-PCR. Tes ini berguna untuk mendeteksi virus hepatitis yang ada pada RNA.
Pengobatan
Mengingat hepatitis memiliki jenis yang beragam, pengobatan hepatitis akan disesuaikan dengan jenisnya. Tingkatan keparahan infeksi dan kondisi penderita juga perlu diperhatikan agar pengobatan yang diberikan tepat sasaran.
Hepatitis akibat infeksi virus sebenarnya bisa sembuh dengan sendirinya. Imun tubuh yang baik menjadi obat ampuh untuk melawan virus ini. Jadi, tujuan pengobatan pada penyakit ini adalah untuk meringankan rasa sakit yang dialami penderitanya. Pengobatan yang bisa dilakukan penderita hepatitis adalah sebagai berikut:
- Pemberian obat interferon
Interferon adalah protein alami yang diproduksi tubuh sebagai respon tubuh dalam melawan senyawa berbahaya, seperti virus, bakteri, atau kanker. Interferon juga tersedia dalam bentuk obat. Cara kerja interferon adalah sebagai peningkat respon imunitas tubuh dengan tujuan untuk menghambat pertumbuhan virus. Dokter akan memberikan obat interferon untuk menghentikan penyebaran virus dan mencegahnya kambuh.
- Pemberian obat imunosupresan
Imunosupresan merupakan obat yang berfungfi untuk menekan sistem imun. Obat ini digunakan kepada penderita hepatitis yang disebabkan oleh penyakit autoimun. Golongan obat ini diberikan pada pasien yang menjalani transplantasi organ, misalnya pada transplantasi ginjal atau hati.
- Transplantasi hati
Transplantasi hati sebenarnya bukanlah obat. Penderita yang sudah mengalami kerusakan hati, susah diobati sehingga perlu transplantasi. Prosedur ini dilakukan dengan cara mengganti hati penderita hepatitis yang rusak dengan hati yang sehat.
Istilah lebih baik mencegah daripada mengobati, harus diterapkan semua orang. Penyakit hepatitis bukanlah penyakit ringan, sehingga perlu pencegahan agar Anda tidak tertular virus. Pencegahan adalah hal paling penting agar terhindar dari virus ini.
Cara Mencegah Hepatitis A
- Vaksin Hepatitis A
- Menjaga Kebersihan Tangan
Virus ini akan mudah masuk ke dalam tubuh apabila Anda tidak menjaga kebersihan diri. Kebiaasaan rajin cuci tangan dengan sabun sebelum makan adalah pencegahan paling baik.
- Menjaga Kebersihan Alat Makan
Pastikan kebersihan semua alat yang Anda gunakan untuk makan. Jika memungkinkan bawa sendiri peralatan makan dan minum dari rumah. Jangan biasakan berbagi alat makan dengan teman Anda, mengingat virus bisa datang dari mana saja.
- Hindari Alkohol dan Obat-Obatan
Hindari kebiasaan minum-minuman beralkohol. Sadar akan batasan diri dalam mengkonsumsi minuman beralkohol. Jauhi obat-obatan terlarang yang bisa merusak organ tubuh, terutama hati.
- Gaya Hidup Sehat
Makanlah makanan yang mengandung gizi dan serat untuk menjaga imunitas. Rajin berolahraga dan istirahat yang cukup.
Vaksin Hepatitis A
Di Indonesia, seseorang akan mendapatkan vaksin hepatitis A sebanyak 2x. Vaksin pertama saat berusia 2 tahun dan yang kedua diberikan dalam rentang waktu 6-12 bulan setelah vaksin pertama. Pemberian vaksin diyakini dapat mencegah virus ini di dalam tubuh.
Apakah virus ini dicover Asuransi?

Virus ini dicover asuransi kesehatan. Ada baiknya Anda cek dulu ketentuan asuransi kesehatan Anda. Lebih tepatnya, penyakit-penyakit dalam daftar masa tunggu 12 bulan.
Menderita penyakit ini membutuhkan banyak biaya. Kemungkinan terburuknya adalah transplantasi hati yang biayanya berkisar antara Rp 600 juta hingga Rp 1,6 Milyar. Bahkan bisa lebih. Sementara itu, BPJS kesehatan hanya menanggung maksimal Rp 269 juta. Jadi, pastikan asuransi Anda mempunyai limit yang cukup dan fitur yang memadai. Cek kisaran premi asuransi Anda disini. Atau, konsultasi langsung dengan tim kami sekarang!