Tanya Langsung

GERD: Naiknya Asam Lambung yang Berpotensi Fatal

Tanya Langsung

GERD penyakit naiknya asam lambung yang berpotensi fatal

GERD termasuk penyakit yang banyak dibahas baru-baru ini. Gastroesophageal Reflux Disease atau biasa disingkat GERD merupakan penyakit yang menyerang saluran cerna bagian atas. Banyak orang yang mengganggap GERD sama dengan maag. Kedua penyakit ini ternyata berbeda.

Perbedaannya terdapat pada organ yang diserang. Maag merupakan peradangan, iritasi, atau erosi yang terjadi pada lapisan lambung. Sementara, GERD merupakan penyakit atas yang terjadi karena asam lambung dengan derajat keasaman yang tinggi naik ke kerongkongan.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan, GERD menempati urutan 10 besar penyakit dengan penderita tertinggi. Penyakit ini juga dianggap sebagai penyakit yang mematikan. Penderitanya banyak yang berobat rawat jalan. Penderita GERD memiliki kemungkinan besar untuk terkena komplikasi.

Benarkah penyakit GERD bisa berakibat fatal? Cek Asuransinow.com untuk info lengkapnya

Penderita GERD terkadang menyepelekan rasa nyeri yang dialami. Kebanyakan menganggap GERD akan sembuh dengan sendirinya. Menyepelekan penyakit ini akan berdampak buruk pada organ lainnya. Kenali gejala GERD, sebagai berikut agar Anda bisa mewaspadainya.

Gejala GERD

  • Nyeri Dada

Asam lambung yang naik ke bagian dada menyebabkan nyeri yang luar biasa. Dada akan terasa terbakar (heartburn) saat berbaring.

  • Gangguan pada Lidah

Naiknya asam lambung menyebabkan rasa pahit atau asam di mulut.

  • Masalah Pernapasan.

GERD bisa mempengaruhi organ lain. Jika GERD sudah parah, bisa menyebabkan asma dan batuk kronis.

  • Sakit Tenggorokan

Tenggorokan akan terasa sakit jika dilalui makanan atau minuman.

  • Mual dan Muntah

Kondisi ini sering dialami para penderita GERD. Asam lambung yang tinggi, meneakn perut sehingga membuat penderita merasa mual yang berujung muntah.

Penyebab GERD

https://media.istockphoto.com/photos/3d-illustration-of-throat-cancer-picture-id1130880428?b=1&k=6&m=1130880428&s=170667a&w=0&h=thEuq-DZmcFPyUXBBHggDa9FHM3QXyAAezxNPPAN6XE=

Secara umum GERD disebabkan oleh asupan yang Anda konsumsi. GERD terjadi ketika asam lambung naik kembali ke esofagus (kerongkongan). Hal ini dapat menyebabkan terjadinya iritasi pada esophagus.

Pada keadaan tubuh normal, makanan seharusnya masuk ke mulut menuju sfingter esofagus bagian bawah. Kemudian menutup saat makanan sudah masuk ke lambung untuk mencegah naiknya makanan atau asam lambung kembali ke esofagus. Dibagian tersebut makanan umumnya bertahan selama tiga hingga empat jam untuk dicerna.

Namun pada kasus GERD, terdapat kelainan berupa terlalu kendur (relaksasi) atau lemahnya sfingter esofagus bagian bawah. Makanan yang sudah ditampung di lambung naik kembali ke kerongkongan atau bisa saja hanya berupa cairan asam lambungnya.

Faktor lain penyebab GERD adalah kebiasaan buruk. Merokok, kebiasaan berbaring setelah makan, dan mengonsumsi makanan tiga jam sebelum tidur, dapat meningkatkan risiko GERD. Konsumsi obat tertentu juga bisa meningkatkan risikonya.

Siapa Yang Rentan Terkena GERD?

Menjaga berat badan ideal dapat mengurangi resiko penyakit GERD (asuransinow.com)

Sebenarnya, GERD bisa diderita oleh siapapun. Konsumsi makanan dan minuman yang tidak sehat menjadi penyebabnya. Ada beberapa golongan yang rentan akan GERD.

  • Obesitas

Seseorang yang memiliki berat badan berlebih rentan akan terkena GERD. Asam lambung bisa cepat naik bagi orang yang obesitas.

  • Hernia hiatal

Hiatal hernia adalah kondisi dimana bagian atas perut menonjol hingga ke bagian diafragma.

  • Kehamilan
  • Gangguan jaringan ikat, seperti skeroderma
  • Pengosongan perut dalam waktu yang lama (gastroparesis)

Jika Anda termasuk dari golongan orang yang rentan terkena GERD, lebih baik mulai perhatikan asupan Anda.

Diagnosis GERD

penyakit GERD dapat didiagnosa melalui endoskopi (asuransinow.com)

Sama seperti penyakit lain, Anda akan diminta konsultasi dengan dokter. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan jumlah asam lambung (Ambulatory Acid (pH) Test) selama 24 jam. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui seberapa sering proses naiknya asam lambung terjadi pada pasien.

GERD disebabkan oleh cairan pada lambung. Dokter akan melihat keadaan selaput lendir esofagus dan lambung, melalui pemeriksaan radiologi barrium meal. Teknisnya, sebelum difoto, Anda akan diminta untuk meminum cairan barium. Setelah itu barulah dilakukan foto dengan sinar X.

Supaya yakin, dokter akan melakukan pemeriksaan dengan endoskopi. Kamera pada selang endoskopi ini dapat memantau keadaan langsung dari kerongkongan dan lambung Anda. Luka dan tukak – jika ada– dapat terlihat dengan jelas lewat pemeriksaan ini.

Pengobatan GERD

Sakit Kepala, Sakit, Pil, Obat, Tablet

Dokter akan merekomendasikan gaya hidup sehat. Pasien akan diminta mengubah kebiasaannya sebelum diberikan obat. Jika penyakit sudah dirasa parah, dokter akan memberikan obat. Obat yang akan diberikan berguna untuk menekan asam lambung. Omeprazole, lansoprazole, pantoprazole adalah obatnya. Obat ini dikonsumsi sebelum makan. Selain ketiga obat tersebut, diberikan juga obat untuk memperlancar pergerakan saluran cerna seperti domperidon. Obat-obatan tersebut memerlukan resep dokter.

Selain obat dengan resep dokter, terdapat beberapa jenis pilihan obat-obatan yang dijual bebas.

Antasida

Obat ini berguna untuk menetralisir asam yang ada di perut. Contoh obatnya seperti Mylanta, Rolaids, dan Tums, yang dapat membantu meredakan gejala GERD dalam waktu singkat.

Mengonsumsi obat antasida saja tidak cukup ampuh untuk memulihkan kerongkongan yang meradang akibat asam lambung. Jika terlalu sering minum obat-obatan jenis antasida, bisa menimbulkan efek samping berupa diare, sembelit, serta gangguan ginjal.

Obat-obatan untuk mengurangi jumlah asam

Obat-obatan yang termasuk dalam kategori ini yakni H-2 receptor blocker. Obat ini dapat mengurangi jumlah asam lambung dengan menekan sel-sel penghasil asam lambung. Contoh obat yang termasuk golongan H-2 receptor blocker, seperti:

  • cimetidine (Tagamet HB)
  • famotidine (Pepcid AC)
  • nizatidine (Axid AR)
  • ranitidine (Zantac)

Kesemua obat-obatan untuk mengatasi gejala GERD tersebut bertujuan untuk mencegah serta menghambat sekresi asam lambung.

Jika tak ditangani dengan baik, GERD dan maag bisa mengakibatkan komplikasi. Komplikasi dari GERD dapat menyebabkan perdarahan, luka, atau perubahan pada sel yang melapisi dinding kerongkongan, serta meningkatkan risiko kanker kerongkongan.

Penanganan GERD yang tidak tuntas, dapat menimbulkan komplikasi. Komplikasi dapat berupa peradangan pada saluran kerongkongan atau esofagus. Peradangan tersebut dapat menyebabkan munculnya luka hingga jaringan parut di kerongkongan.

Mencegah GERD

Pengecapan, Jeli, Roti Panggang, Makanan

Rasa sakit yang ditimbulkan GERD sangat menusuk lambung. Menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk menjadi kuncinya. Lebih baik mencegah daripada mengobati. Lakukan hal-hal berikut demi mencegah GERD.

Menjaga Berat Badan

GERD lebih rentan bagi orang yang obesitas. Jika dirasa berat sudah melebihi normal, usahakan kurangi porsi makan. Jaga berat badan agar tetap normal.

Porsi Makan yang Pas

Sesuaikan kapasitas perut dengan porsi makan. Usahakan makan secukupnya, jangan berlebihan.

Kebiasaan Setelah Makan

Hindari berbaring bahkan tidur setelah makan. Jika ingin tidur, berikan jeda dua sampai tiga jam setelah makan.

Makan dan Minum

Kurangi konsumsi makanan atau minuman pemicu asam lambung. Cokelat, kopi, susu, alkohol dan makanan pedas adalah pemicunya. Hindari sebisa mungkin konsumsi tersebut.

Penyakit yang satu ini memang tidak bisa disepelekan keberadaannya. Rasa sakit yang disebabkan GERD dapat menghambat keseharian Anda. GERD dalam kasus yang parah bisa menimbulkan komplikasi dan berujung kematian. Gaya hidup sehat menjadi solusi agar terhindar dari GERD. GERD sudah memakan banyak korban. Anda harus merawat kesehatan diri. Jangan ragu untuk konsultasi pada dokter.

Apakah GERD Ditanggung Asuransi Kesehatan?

GERD biasanya diakibatkan oleh radang atau tukak pada lambung. Pengobatan radang lambung ditanggung oleh asuransi kesehatan rawat inap, apabila klaimnya terjadi setelah masa tunggu 12 bulan (atau 300 hari) selesai.

Jadi, miliki asuransi kesehatan selagi Anda sehat, karena Anda tidak akan tahu kapan penyakit akan tiba. Cek berbagai rekomendasi asuransi kesehatan dari tim Asuransi Now sekarang juga!

Featured Articles

Chat Langsung
Chat Kami di +6281289000233
Halo, Anda cari asuransi apa? Kesehatan/ jiwa/ travel/ dsb atau merek tertentu (Generali, AXA, Allianz, dsb)?