Berbagai macam produk dan merek asuransi kesehatan kadang membuat kita bingung. Padahal, sebenarnya semua jenis asuransi kesehatan hanya termasuk dalam 3 kategori saja.
Dengan memahami ketiga kategori asuransi kesehatan berikut ini, Anda pasti akan jauh lebih mudah mengerti berbagai produk asuransi kesehatan yang ada.
Asuransi Kesehatan Rawat Inap (+Rawat Jalan)
Asuransi kesehatan tipe ini termasuk asuransi kesehatan yang paling populer. Kalau Anda membeli asuransi kesehatan rawat inap, biasanya Anda akan diberikan kartu asuransi. Kartu ini berguna untuk membantu claim cashless Anda. Pada kartu akan tertera third party administrator (TPA) asuransi Anda, misalnya AdMedika.
Asuransi kesehatan ini wajib dimiliki setiap orang. Karena, asuransi kesehatan jenis ini menjamin semua jenis penyakit yang memerlukan rawat inap. Kecuali operasi plastik pilihan sendiri tentunya.
Dari penyakit seperti typhus atau DBD hingga penyakit jantung dan kanker, semua dicover. Tapi, tergantung lagi dengan berapa besar limit asuransi Anda. Untuk panduan memilih asuransi kesehatan jenis ini, klik disini.
Jika Anda sudah memiliki kartu asuransi dari kantor, bagus. Perlu tidak punya kartu asuransi pribadi? Jawabannya terserah Anda. Kami sarankan perlu, terutama untuk mempersiapkan asuransi kesehatan masa pensiun dengan premi yang relatif lebih murah. Anda bisa cek artikel kami Merencanakan Asuransi Kesehatan untuk Masa Pensiun.
Bagaimana dengan rawat jalan? Jika Anda ingin membeli asuransi rawat jalan dengan tujuan menghemat biaya konsultasi dokter, lupakan saja. Asuransi kesehatan, baik rawat inap maupun rawat jalan, gunanya untuk memastikan Anda tidak rugi atau bangkrut. Karena pada dasarnya, biaya yang Anda keluarkan untuk rawat jalan dan preminya tidak akan jauh berbeda.
Asuransi yang mengcover rawat inap saja sebenernya dilengkapi dengan rawat jalan, selama rawat jalan tersebut merupakan:
- Rawat jalan akibat kecelakaan, dimana nasabah harus segera masuk UGD dalam waktu 2×24 jam setelah kecelakaan terjadi
- Rawat jalan sebelum dan sesudah rawat inap, memungkinkan nasabah untuk terapi dan konsultasi lanjutan dari perawatan inap
- Tindakan pulang hari, dimana dokter mengoperasi nasabah secara ringan sehingga nasabah tidak perlu bermalam di rumah sakit
Tapi, jika Anda ingin asuransi rawat jalan yang mengcover rawat jalan selain 3 contoh di atas, Anda juga harus membeli asuransi rawat inap. Tidak bisa hanya rawat jalan saja. Untuk mengetahui preminya, beritahukan tanggal lahir Anda pada konsultan kami.
Asuransi Kesehatan Penyakit Kritis
Asuransi kesehatan jenis ini berbeda dengan saudaranya. Pertama, Anda tidak akan mendapatkan kartu. Hanya polis saja. Kedua, asuransi ini hanya mengcover penyakit kritis, dan dalam jumlah yang Anda sepakati sebelumnya.
Apakah asuransi rawat inap tidak mengcover penyakit kritis? Asuransi rawat inap yang dijelaskan di atas mengcover penyakit kritis juga. Bedanya, asuransi rawat inap mengcover biaya yang dikeluarkan selama berobat, sementara asuransi penyakit kritis mengeluarkan sesuai dana yang Anda setujui di awal.
Jadi, jika Anda beli asuransi penyakit kritis sebesar Rp 300 juta, maka pertanggungan yang Anda terima juga Rp 300 juta. Jika Anda beli Rp 1 Milyar, pertanggungannya juga sampai dengan Rp 1 Milyar.
Sebelum Anda memutuskan membeli asuransi kesehatan penyakit kritis, ada 3 hal yang harus Anda ketahui:
- Tujuan sebenarnya dari asuransi penyakit kritis ini bukan untuk biaya berobat. Lho kenapa begitu? Karena tujuan sebenarnya adalah untuk menggantikan penghasilan yang hilang akibat menderita penyakit kritis. Jika seseorang sakit kanker misalnya, pasti kemampuan bekerjanya tidak seperti waktu sehat. Karena itu, dana dari asuransi penyakit kritis ini bisa digunakan untuk pemasukan sementara. Untuk pengobatannya? Gunakan asuransi kesehatan rawat inap yang cashless dan sesuai tagihan.
- Pahami jenis penyakit apa saja yang dicover, agar Anda tidak kecewa di kemudian hari. Salah satu nasabah kami menderita tumor tulang di jari. Asuransi rawat inapnya cair, tidak ada masalah. Tapi, asuransi penyakit kritisnya tidak cair. Mengapa? Karena tumor tulang di jari tidak termasuk dalam kondisi kritis yang dijamin asuransi penyakit kritisnya. Jadi, pastikan dulu Anda membaca ketentuan yang ada.
- Perhatikan survival periodnya. Apa itu survival period? Biasanya, asuransi penyakit kritis memberikan ketentuan bahwa pasien harus bertahan hidup sekian hari sejak diagnosa penyakit kritisnya. Jumlah harinya berkisar dari nol sampai dengan 14 hari. Kalau nasabah meninggal 7 hari setelah diagnosa, dan survival period asuransi penyakit kritisnya adalah 14 hari, maka klaimnya tidak akan cair. Jangan salahkan asuransi jika hal itu terjadi, karena persyaratan ini sudah tertulis. Jadi, di cek dulu ya.
Jika Anda mau punya asuransi kesehatan untuk biaya pengobatan saat sakit, pilihlah asuransi kesehatan rawat inap. Jika Anda ingin dana secara tunai (lump sum) ketika Anda terdiagnosa penyakit kritis untuk mengisi tabungan Anda, pilihlah asuransi kesehatan penyakit kritis.
Satu hal lagi, ada juga asuransi penyakit kritis dengan premi kembali atau refund. Asik banget kan? Jadi, jika Anda tidak klaim, dana Anda akan dikembalikan utuh setelah sekian tahun. Berapa refundnya? Antara 110% hingga 160%. Penasaran? Langsung hubungi konsultan kami ya!
Santunan Harian
Produk asuransi kesehatan yang satu ini sudah semakin langka. Sangat berguna untuk para freelancer yang kehilangan penghasilan jika sakit. Perhitungan klaimnya mudah. Tinggal kalikan saja berapa malam pasien/nasabah menginap di rumah sakit dengan besar santunan hariannya.
Meski produk ini sudah langka, Anda masih bisa mendapatkannya di Asuransi Now.
Kesimpulan
Cukup mudah bukan? Jadi, apapun nama produk asuransi kesehatan di luar sana, pasti jatuh ke dalam salah satu dari tiga kriteria di atas. Yang mana yang harus Anda miliki? Kami sarankan yang paling utama adalah asuransi kesehatan rawat inap. Baru kemudian Anda dapat merambah ke asuransi penyakit kritis serta santunan harian.
Kenapa asuransi rawat inap? Karena penyakit kritis memerlukan biaya besar, dan pengobatannya bisa lebih dari setahun. Biaya perawatan kanker misalnya, bisa lebih dari Rp 100 juta per bulannya.
Sementara itu, seperti yang dijelaskan di atas, gunakan asuransi penyakit kritis untuk suplemen biaya hidup Anda jika sakit. Karena untuk berobat saja tidak akan cukup.
Semoga informasi ini berguna, dan jagalah kesehatan Anda selalu!