Tanya Langsung

Cara Mengatasi Alergi: Obat & Terapi Imun

Tanya Langsung

cara mengatasi alergi, dari obat hingga terapi imun

Sering mengalami pilek setiap pagi? Tiba-tiba bersin atau sesak napas saat mendekati hewan peliharaan? Atau muncul ruam di kulit pada saat mengonsumsi makanan tertentu? Itu artinya Anda mempunyai alergi.

Alergi bisa dialami oleh siapa saja tanpa memandang usia. Menurut World Allergy Organization, sekitar 10 – 40 % populasi dunia mengidap alergi tertentu.

Alergi makanan juga semakin meningkat. Diperkirakan, 2.5% populasi dunia mengalami alergi makanan tersebut. Di Indonesia, semakin banyak anak-anak usia sekolah mengalami rhinitis atau peradangan hidung akibat alergi makanan. Menurut penelitian, sekitar 12,6% diakibatkan oleh udang, 11,5% karena kepiting, serta 3,4% karena susu sapi.

bagaimana cara mengatasi alergi udang? Cek solusi jangka panjangnya disini

Namun, jangan panik ketika alergi Anda muncul. Sebaiknya, simak penjelasan seputar pengertian, penyebab, dan cara mengatasi alergi berikut ini!

Apa Itu Alergi?

Alergi merupakan kondisi ketika seseorang memiliki reaksi imun berlebih terhadap substansi lingkungan yang biasanya tidak berbahaya bagi kebanyakan orang. Substansi ini biasa disebut sebagai alergen dan dapat ditemukan pada permukaan berdebu, binatang, serangga, serbuk sari tanaman, makanan, bahkan sebagian obat-obatan.

cara mengatasi alergi, dari obat hingga terapi imun

Tubuh orang yang memiliki alergi memberikan reaksi imun ketika terpapar alergen. Reaksi imun tersebut menyebabkan peradangan atau reaksi alergi. Lalu, kondisi ini menimbulkan beberapa gejala di bagian-bagian tubuh, misalnya mata, hidung, kulit, bahkan paru-paru.

Kira-kira seperti ini ceritanya.

diagram singkat proses terjadinya alergi

Dilansir oleh Healthline, reaksi alergi yang parah dan mendadak bisa berkembang dalam hitungan detik setelah terpapar oleh alergen. Reaksi seperti ini dinamakan anafilaksis dan dapat mengakibatkan gejala-gejala mematikan. Tanda-tanda yang dimaksud, antara lain, sesak napas, pembengkakan saluran pernapasan, hingga penurunan tekanan darah secara mendadak dan parah.

Alergi susu sapi, atau hanya intoleran? Simak jawabannya disini

Alergi berbeda dengan intoleransi. Contohnya, orang yang minum susu sapi lalu perutnya kembung, mengalami diare, atau sakit perut. Bisa saja orang tersebut tidak bisa mencerna susu (lactose intolerant), tapi bukan berarti ia alergi susu. Kalau alergi susu, gejalanya akan berbeda. Misalnya, timbul ruam kemerahan pada kulit, atau kesulitan bernapas.

Bagaimana Seseorang Bisa Mengalami Alergi?

Sistem imunitas tubuh menghasilkan antibodi yang berbeda-beda untuk melindungi manusia dari serangan penyakit. Untuk alergi, sistem kekebalan memproduksi Immunoglobulin E, yang juga disebut sebagai IgE, untuk membantu memerangi gejala-gejala alergi.

IgE merupakan penghantar kimiawi yang menjelajahi sel-sel untuk menyampaikan bahwa pertahanan kimiawi melawan benda asing dibutuhkan. Orang-orang yang punya alergi serbuk sari, bulu hewan, dan makanan memiliki kadar IgE yang tinggi.

A child holding a cup in front of a field of yellow flowersDescription automatically generated with low confidence

Seiring waktu, sistem kekebalan selanjutnya mengembangkan memori imunologi. Normalnya, respons imun ini sangat membantu tubuh untuk menyadari dengan cepat. Namun, dalam kasus alergi, respons ini ditingkatkan sehingga paparan alergen terus-menerus menyebabkan sistem imunitas mengalami reaksi berlebihan. Kondisi ini mengakibatkan berbagai gejala, termasuk batuk, bersin, hidung meler dan tersumbat, sampai asma.

cara mengatasi alergi

Immunoglobulin E memproduksi zat yang disebut histamine. Histamin berlebih inilah yang membuat penderita alergi batuk dan bersin. Oleh karena itu, obat alergi biasanya memiliki kata antihistamine pada labelnya, untuk mengurangi kadar histamin berlebih.

Jadi, berikut cerita lebih lengkapnya mengenai alergi.

diagram sederhana proses terjadinya alergi

Perkembangan Obat Alergi: Tahun 1940an – Sekarang

Obat alergi menjadi salah satu cara mengatasi alergi. Seiring perkembangan zaman, obat alergi semakin lama semakin diperbaharui. Berdasarkan ‘tahun lahirnya,’ ada tiga generasi obat alergi.

Generasi pertama berhasil mengurangi gejala bersin, rinorea, bahkan batuk akibat demam. Tapi, efek sampingnya juga banyak. Mulai dari pusing, gangguan penglihatan/pendengaran, gangguan jantung, dan sebagainya. Bahkan, ada yang melaporkan halusinasi dan psikosis.

cara mengatasi alergi, amati obat alergi Anda, masuk generasi 1, 2, atau 3?

Obat alergi generasi pertama ternyata terlalu kuat. Antihistamine jenis ini tidak hanya memblokir reseptor histamin, tapi juga menembus lapisan darah pelindung otak (blood-brain barrier) serta memblokir reseptor muscarinic. Padahal, kedua hal terakhir tersebut tidak ada kaitannya dengan penyebab alergi yaitu histamin.

Semakin modern, ilmu pengobatan alergi semakin mengarah ke penyebab alergi, dan bukan gejala alergi. Cara mengatasi alergi menjadi semakin terarah. Diciptakanlah obat alergi generasi kedua yang fokus mengurangi histamin berlebih. Kurang lebih mirip seperti api dan asap. Untuk menghilangkan asap, caranya adalah dengan mematikan apinya, bukan mengipas asapnya.

cara mengatasi alergi, tangani dari akarnya

Efek samping utama obat alergi generasi kedua adalah rasa kantuk. Generasi ketiga obat alergi mulai dikembangkan untuk meminimalisir efek samping kantuk tersebut.

Jenis-Jenis Obat Alergi: Dari Generasi 1 – 3

1. Generasi 1

a. Difenhidramin (merek obat: Benadryl)

Difenhidramin merupakan salah satu obat antihistamin yang mengurangi gejala alergi. Biasanya, difenhidramin berbentuk sirop, kaplet, tablet, suntik, salep, dan supositoria. Salah satu produk difenhidramin yang populer, yakni Benadryl.

Ngomong-ngomong, tahukah Anda bahwa Benadryl pertama kali dirilis tahun 1946? Sudah lama sekali.

Benadryl (sumber: benadryl.co.id)

Sumber: benadryl.co.id

Namun, sesuai peraturan Amerika Serikat dan internasional, Benadryl sekarang sudah tidak lagi direkomendasikan sebagai obat pertolongan pertama untuk alergi apa pun. Beberapa negara yang sudah melarang penjualan Benadryl, seperti Zambia, India, dan Jepang (membatasi kepemilikan sampai dengan kapsul 10 mg). Jadi, jangan bawa Benadryl ya kalau travelling ke negara-negara tersebut.

A person lying on a bed with a dogDescription automatically generated with low confidence

Mengapa difenhidramin dilarang? Obat ini banyak disalahgunakan oleh orang-orang untuk memperoleh efek tenang, rasa kantuk, meredakan kecemasan, bahkan mirip dengan efek kokaina. Mereka menyalahgunakan difenhidramin melebihi dosis yang semestinya. Kabar buruknya, obat ini memiliki efek samping berupa masalah jantung serius, kejang, koma, bahkan kematian.

b. Klorfeniramin (Chlor-Trimeton)

Jenis obat ini dipakai untuk mengobati gejala alergi akibat paparan alergen, seperti serbuk sari, bulu binatang, makanan, debu, serta gigitan hewan.

A close up of a plantDescription automatically generated with low confidence

Bromfeniramin

Bromfeniramin cocok untuk penderita gejala alergi, seperti mata berair, mata merah, pilek, bersin, serta gatal pada hidung, mata, dan tenggorokan.

c. Karbinoksamin

Karbinoksamin merupakan obat antikolinergik sekaligus antihistamin. Obat ini biasa dipakai untuk mengatasi alergi serbuk sari, alergi rinitis, biduran, angioedema, alergi kulit, serta alergi konjungtivitis.

A pair of feet on a carpetDescription automatically generated with low confidence

d. Doksilamin

Doksilamin umumnya digunakan untuk gejala alergi serbuk bunga. Obat ini dikemas dalam bentuk sirop maupun tablet.

2. Generasi 2

a. Fexofenadine (merek obat: Allegra, Telfast)

Fexofenadine bekerja meredakan beberapa gejala alergi, misalnya, bersin, hidung tersumbat dan meler, gatal, serta mata merah dan berair. Tidak disarankan untuk penderita penyakit hati, jantung, ginjal, epilepsi, ataupun diabetes.

telfast (sumber: priceline.com.au)

b. Loratadine (Claritin)

Obat ini dikemas dalam bentuk tablet 10 miligram. Loratadine mengurangi gejala-gejala alergi dan tidak menimbulkan kantuk.

c. Loratadine ODT (Alavert, Tavist ND)

Gejala bersin, mata berair, gatal, dan hidung meler akibat alergi serbuk sari juga bisa diatasi dengan konsumi Loratadine ODT. Obat ini tidak dianjurkan untuk menangani reaksi alergi parah atau anafilaksis.

A person with her hand on her faceDescription automatically generated with low confidence

d. Desloratadine (Clarinex)

Desloratadine dipatenkan pada 1984 dan digunakan secara medis mulai tahun 2001. Obat ini biasa dikemas dalam takaran 5 atau 10 miligram.

e. Cetirizine (Zyrtex)

Cetirizine bekerja meredakan gejala akibat alergi rinitis, urtikaria, dan dermatitis.

3. Generasi 3

Obat alergi generasi ketiga biasanya mengandung levocetirizine atau metabolite (berasal dari desloratadine dan fexofenadine dari generasi kedua). Contoh obat yang mengandung levocetirizine adalah Xyzal. Levocetirizine membantu meredakan hidung meler, gatal, mata berair, bahkan alergi musiman.

Beragam Cara Mengobati Gejala Alergi

Ada berbagai cara mengobati alergi berdasarkan jenis-jenis alerginya.

Alergi dingin

cara mengatasi alergi dingin, dari obat hingga imunoterapi

Seseorang bisa saja terkena alergi akibat terpapar suhu udara yang dingin. Ada beberapa cara mengatasi alergi dingin. Pertama, Anda bisa mengonsumsi obat antihistamin sesuai resep dokter. Biasanya, dokter merekomendasikan pemakaian desloratadine dan cetirizine.

Selain itu, mengonsumsi omalizumab juga bisa menjadi cara mengobati alergi dingin. Bagi orang-orang yang tidak bisa diobati atau alergi dengan antihistamin, omalizumab bisa diberikan. Namun, obat ini harus diminum sesuai resep dokter dan tak dapat diperjualbelikan secara bebas.

Kemudian, adapun cara menghilangkan alergi dingin dengan memberikan suntik epinefrin pada tubuh. Sama dengan obat-obat alergi lainnya, penyuntikan epinefrin tidak boleh dilakukan secara sembarangan dan harus sesuai petunjuk dokter.

Urtikaria (biduran)

A close up of a person's skinDescription automatically generated with medium confidence

Urtikaria, atau yang juga disebut sebagai biduran, adalah alergi yang menyerang kulit. Bentol gatal akibat urtikaria tidak hanya berdiam di satu bagian tubuh, tetapi juga bisa menyebar ke permukaan kulit lain. Cara menghilangkan alergi ini, yakni dengan rajin membersihkan kulit, mengompres area yang bentol-bentol, menggunakan losion yang mengandung Calamine, serta mengenakan pakaian yang lembut, nyaman, dan tidak ketat.

Eksem

Sponsored image

Eksem merupakan alergi yang mengakibatkan kulit gatal-gatal, meradang, kasar, lecet, hingga pecah-pecah. Salah satu cara menghilangkan gatal alergi eksem, yaitu dengan menggunakan bahan-bahan alami. Sesuai lansiran laman Medical News Today, terdapat beberapa bahan, yakni gel lidah buaya, cuka apel, minyak kelapa, madu, colloidal oatmeal, dan minyak pohon teh.

Bagaimana Penanganan Alergi di Indonesia?

A picture containing outdoor, person, road, streetDescription automatically generated

Cara mengatasi alergi yang utama di Indonesia adalah dengan obat alergi. Ada beragam obat alergi yang dijual di Indonesia. Obat-obat tersebut bisa dikonsumi dengan atau tanpa resep dokter, tergantung jenisnya.

Walaupun tidak menghilangkan alergi secara menyeluruh, obat-obatan berikut ini setidaknya bisa meringankan kambuhnya gejala alergi. Sebut saja, obat antihistamin, dekongestan, kortikosteroid, mast cell stabilizer, losion alergi Calamine, dan leukotriene inhibitor.

Adakah Cara Menghilangkan Alergi?

Untuk Anda yang bergantung pada obat alergi, Anda bisa mempertimbangkan menjalani imunoterapi. Ada dua jenis terapi imun untuk alergi, yaitu SCIT dan SLIT.

A doctor holding a syringeDescription automatically generated with medium confidence

SCIT atau subcutaneous immunotherapy diberikan melalui suntikan. Sementara, SLIT atau sublingual immunotherapy diberikan melalui tablet atau drop. Keduanya dinilai cukup efektif menangani reaksi alergi. Sekitar 410 pasien dengan alergi serbuk sari rumput melaporkan pengurangan gejala sebesar 30%, dan 44% pengurangan dalam pemakaian obat alergi.

Cara kerja imunoterapi mirip dengan cara kerja vaksin. Tubuh penderita alergi dipaparkan terhadap sedikit alergen selama beberapa waktu. Pemaparan ini dilakukan melalui suntikan (SCIT) atau tablet (SLIT). Dosisnya diatur oleh dokter terapi imun.

Apa Bedanya Imunoterapi dengan Obat Alergi?

Masih ingat diagram terjadinya alergi di atas? Imunoterapi tujuannya memperbaiki sistem imun tubuh yang eror (warna hijau), sementara obat alergi gunanya untuk menurunkan kadar histamin (warna kuning).

diagram proses terjadinya alergi

Jadi, imunoterapi sifatnya lebih ke akar permasalahannya.

cara menghilangkan alergi, pertimbangkan terapi imun berikut ini

Sekian pembahasan mengenai pengertian, penyebab, dan cara mengobati alergi yang patut Anda cermati. Jadi, jangan khawatir ketika alergi menyerang. Apabila memang gejalanya parah, segera pergi ke fasilitas kesehatan terdekat pertolongan lebih lanjut. Pastikan juga asuransi Anda mengcover reaksi alergi. Semoga info kali ini bermanfaat dan menambah wawasan, ya!

Featured Articles

Chat Langsung
Chat Kami di +6281214995177
Halo, Anda cari asuransi apa? Kesehatan/ jiwa/ travel/ dsb atau merek tertentu (Generali, AXA, Allianz, dsb)?