Apakah perlu asuransi jiwa untuk orang tua? Tergantung, apa dulu pengertian orang tua disini?
Bahasa Indonesia memang sering rancu untuk istilah orang tua. Apakah orang tua yang dimaksud adalah pria/wanita yang memiliki anak, atau orang lansia yang sudah berusia di atas 60 tahun?
Jika orang tua yang dimaksud adalah pria/wanita yang memiliki anak, terutama anak yang masih di bawah usia 25 tahun, maka orang tua jenis ini sangat memerlukan asuransi jiwa. Mengapa? Karena jika orang tua (terutama yang mencari nafkah) meninggal sebelum anaknya sanggup mencari nafkah sendiri, maka kehidupan si anak dan pasangan yang ditinggalkan akan berubah drastis. Apalagi, jika sang pasangan tidak mencari nafkah.
Bagaimana dengan orang tua yang sudah lanjut usia? Apakah asuransi jiwa untuk orang tua lanjut usia memang diperlukan? Jawabannya tergantung. Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan.
Misalnya, orang tua yang sudah lanjut usia tersebut memiliki aset berupa properti. Saat seseorang meninggal, asetnya akan diwariskan ke keluarga terdekat. Dalam perubahan kepemilikan aset properti, diperlukan biaya bea balik nama atau BPHTB, maksimal sebesar 5%. Jadi, jika aset properti yang berpotensi diwariskan nilainya cukup besar, maka asuransi jiwa dapat menjadi solusi untuk menghemat biaya warisan ini.
Selain contoh kasus di atas, masih banyak lagi skenario lainnya. Apakah ada hutang? Atau keluarga ingin menghemat biaya pemakaman, Ngaben, atau Rambu Solo? Anda dapat mempertimbangkan dengan keluarga apakah asuransi jiwa untuk orang tua Anda yang telah lansia memang diperlukan. Jika ingin tahu berapa premi asuransi jiwa tersebut, langsung saja hubungi tim kami untuk memperoleh perbandingan terbaik!