Kanker payudara stadium 4 adalah tingkat kanker payudara yang paling berbahaya. Menurut American Cancer Society, pasien kanker payudara stadium 4 hanya memiliki kesempatan 27% untuk bertahan hidup 5 tahun ke depan. Kambuhnya kanker ini juga terjadi pada 1 dari 8 orang wanita.
Pada tahun 2014, obat Kadcyla dari Roche menjadi obat yang dinilai cukup berhasil menangani kanker payudara stadium akhir. Tapi, pengertian ‘cukup berhasil’ ini bukan berarti 100% berhasil. Supaya pasien dapat terus bertahan hidup, obat ini harus digunakan terus menerus. Biayanya pun tidak murah, sekitar USD 3,000 atau sekitar Rp 42 juta per 100 mg. Belum lagi, efek samping obat ini yang cukup serius. Pasien bisa mengalami kerusakan atau gagal jantung.
Menurut Snehal Patel, CEO Greenwich LifeSciences, sekitar 50% pasien kanker payudara yang kambuh tidak merespon pengobatan Kadcyla atau Herceptin (obat kanker payudara lainnya). Bahkan, sekitar 80 – 85% akhirnya tidak berhasil bertahan hidup.
Kabar baik muncul pada tanggal 9 Desember 2020, dimana Greenwich LifeSciences mengumumkan kesuksesan produk GP2 untuk mengobati kanker stadium 4 ini. Ternyata, 100% pasien kanker payudara bertahan hidup 5 tahun setelah operasi pengangkatan sel kanker dan menggunakan GP2. Artinya, tidak terjadi kambuh atau metastase.
GP2 ini merupakan terapi imun untuk pasien kanker payudara, terutama stadium 4. Dulu, peneliti fokus mencari obat kanker, tapi ternyata tubuh kita sendiri memiliki kekuatan untuk melawan sel kanker. Yang diperlukan adalah pemicu yang tepat untuk sistem imun tubuh tersebut. Untuk informasi lebih lengkap mengenai GP2, cek artikel kami disini.