Kekurangan kalsium sering diduga sebagai penyebab tulang keropos. Banyak orang menganggap bahwa masalah keropos tulang bisa langsung diatasi dengan mengonsumsi makanan yang mengandung kalsium, misalnya minum susu, dalam jumlah yang banyak. Ada juga yang mengonsumsi keju atau makanan lainnya untuk memenuhi kebutuhan kalsium.
Faktanya, osteoporosis yang menyebabkan tulang menjadi keropos tidak 100% disebabkan oleh defisiensi kalsium. Faktor penyerapan kalsium juga sangat berpengaruh. Ternyata, kalsium yang masuk ke dalam tubuh tidak dapat langsung diserap oleh tulang.
Akibat Kelebihan Kalsium
Mengonsumsi kalsium lebih dari 500 mg per hari ternyata dapat menyebabkan masalah pada tubuh. Kelebihan kalsium yang tidak diserap oleh tulang dapat menjadi “racun”. Risikonya antara lain dapat menyebabkan penyakit batu ginjal, meningkatkan risiko serangan jantung serta risiko mengalami stroke.
Menurut Dr. Eric Berg, masalah lain yang terjadi akibat kelebihan kalsium adalah kalsifikasi pada arteri. Kalsifikasi adalah pengendapan kalsium pada pembuluh darah. Hal ini mengakibatkan pembuluh darah menjadi lebih sempit sehingga aliran darah terganggu.
Kelebihan kalsium juga dapat menimbulkan milk-alkali syndrome. Akibat yang timbul dari sindrom ini antara lain gagal ginjal, psikosis, pusing, kebingungan, nafsu makan rendah, bahkan kematian.
Penyebab Tulang Keropos
Apa saja penyebab tulang keropos atau osteoporosis? Sejumlah hal berikut termasuk dalam faktor yang menimbulkan masalah pada tulang.
1. Meningkatnya Kadar Hormon Kortisol
Salah satu penyebab tulang keropos adalah kadar hormon kortisol yang tinggi dalam tubuh. Hormon kortisol dihasilkan oleh kelenjar adrenal. Fungsinya untuk mengontrol suasana hati serta rasa takut, mengatur tekanan darah, mengurangi peradangan, serta meningkatkan kadar gula dalam darah.
Hormon kortisol biasanya diproduksi oleh tubuh saat sedang mengalami stres. The Maven Health Network menjelaskan kaitan antara kortisol dengan tulang keropos. Ternyata, kadar kortisol yang tinggi dapat mengganggu pembentukan osteoblas dan menurunkan kualitas pembentukan tulang. Hal ini menyebabkan kepadatan tulang berkurang.
2. Menurunnya Kadar Hormon Estrogen
Wanita yang mengalami menopause juga rentan mengalami pengeroposan tulang. Pada 5 tahun pertama menopause, wanita diperkirakan akan kehilangan hingga 10% massa tulang. Hal ini disebabkan oleh menurunnya kadar hormon estrogen saat menopause.
Dikutip dari BetterHealth, peran hormon estrogen adalah menjaga kekuatan tulang. Hormon ini menghambat proses kerapuhan tulang. Itulah sebabnya, ketika kadar hormon estrogen menurun, osteoporosis rentan terjadi pada wanita.
3. Kurangnya Asupan Vitamin D
Penyebab lain dari osteoporosis adalah kurang tercukupinya kebutuhan tubuh akan vitamin D. Tugas vitamin D adalah membantu penyerapan kalsium dan fosfor dari makanan yang dikonsumsi. Karena itu, sangat penting mendapatkan vitamin D selain kalsium sehingga keduanya dapat bermanfaat secara optimal bagi kebutuhan tubuh.
The National Osteoporosis Foundation (NOF) merekomendasikan konsumsi vitamin D sebanyak 800 IU hingga 1000 IU per hari untuk orang dewasa di atas 50 tahun. Selain dari suplemen, vitamin D bisa didapatkan dari sinar matahari dan makanan. Makanan yang mengandung banyak vitamin D antara lain salmon, sarden, tuna kaleng, kuning telur, jamur, susu sapi, susu kedelai, jus jeruk, dan oatmeal.
4. Kurangnya Asupan Vitamin K2
Agar terhindar dari masalah tulang keropos, Anda harus mengonsumsi vitamin K2 dalam jumlah yang cukup. Jenis makanan untuk tulang keropos yang mengandung vitamin K2, antara lain daging sapi grass-fed dan produk susu seperti keju. Vitamin K2 juga terdapat pada makanan fermentasi seperti natto, yaitu produk kedelai Jepang.
Idealnya, jumlah asupan vitamin K2 adalah 90 mcg hingga 120 mcg. Wanita yang telah memasuki masa menopause sebaiknya mengonsumsi vitamin K2 sebanyak 180 mcg untuk mencegah pengeroposan tulang
5. Kurangnya Asupan Magnesium dan Fosfor
Penyebab lainnya adalah kurangnya asupan magnesium dan fosfor pada tubuh. Dikutip dari NCBI, defisiensi magnesium dapat menyebabkan hipomagnesemia yang berkontribusi terhadap kurangnya kepadatan tulang. Selain itu, kekurangan magnesium juga memengaruhi kekakuan tulang.
Zat lain yang dibutuhkan oleh tubuh dalam mendukung pemeliharaan tulang adalah fosfor. Bekerjasama dengan kalsium, fosfor membantu menjaga bone mineral density (BMD). Selain dari sumber makanan, pastikan juga pasta gigi Anda mengandung fosfor untuk kesehatan tulang gigi Anda!
6. Kadar Asam Lambung yang Tidak Normal
Kadar asam lambung yang tidak normal merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong terjadinya pengeroposan tulang. Asam lambung sebenarnya merupakan zat yang penting dalam proses pencernaan, yaitu untuk mencerna nutrisi yang masuk ke dalam tubuh.
Akan tetapi, jika kadar asam lambung tidak normal atau pH terlalu tinggi (kurang asam), dapat menyebabkan masalah pada kesehatan. Salah satu akibatnya adalah tubuh tidak dapat menyerap mineral dengan baik. Akibatnya, mineral seperti kalsium, magnesium, atau fosfor, yang berguna bagi kebutuhan tulang, tidak bermanfaat secara optimal.
7. Gangguan Pada Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid adalah kelenjar yang berada di bagian leher. Fungsi kelenjar ini adalah mengeluarkan hormon yang berguna untuk mengatur kadar kalsium dalam darah. Selain itu, kelenjar paratiroid juga berperan penting dalam mengendalikan penyerapan kalsium. Dengan hormon yang dihasilkan, kalsium dapat diserap dari makanan dan minuman yang masuk ke saluran pencernaan.
Kelenjar ini juga berperan dalam merangsang terjadinya pembentukan vitamin D di ginjal. Bukan hanya itu, kelenjar paratiroid dapat mencegah ginjal untuk membuang kalsium melalui urine. Itulah sebabnya masalah yang terjadi pada kelenjar paratiroid dapat memicu terjadinya pengeroposan tulang.
Jadi, masalah tulang keropos tidak hanya kekurangan kalsium. Ada berbagai faktor yang menyebabkan pengeroposan pada tulang. Karena itu, untuk mencegah tulang keropos, pastikan tubuh telah mendapatkan kecukupan nutrisi yang dibutuhkan.
Menjaga kesehatan tulang berarti sedang menjaga kemampuan tubuh untuk beraktivitas. Anda juga perlu memiliki asuransi kesehatan agar makin tenang dan optimal menjalani hidup. Manfaatkan platform Asuransi Now untuk menyaring jenis asuransi yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Melalui platform ini, Anda bisa membandingkan berbagai jenis asuransi sehingga dapat mengambil keputusan dengan tepat. Jadi, tunggu apa lagi, Anda bisa mencobanya sekarang.